Liputan6.com, Jakarta PT Vale Indonesia Tbk (INCO) angkat suara mengenai perkembangan divestasi saham perseroan. Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia, Filia Alanda menjelaskan, Perseroan bersama Vale Canada Limited (VCL), PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID), dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd ( SMM ) telah menandatangani Perjanjian Induk Divestasi.
Dalam Perjanjian tersebut diatur bahwa VCL dan SMM akan mengalihkan kepemilikan sahamnya secara proporsional di Perseroan sekitar 14 persen kepada MIND ID, dan transaksi diharapkan selesai pada 2024.
Baca Juga
"Hingga saat ini, negosiasi masih berlangsung di tataran pemegang saham dan Perseroan berkomitmen untuk mendukung penyelesaian proses divestasi dalam waktu yang ditargetkan," ungkap Filia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/1/2024).
Advertisement
Divestasi ini merupakan persyaratan perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Perseroan telah mengajukan permohonan IUPK pada April 2023 sebagai bentuk perpanjangan KK Perseroan yang akan berakhir pada Desember 2025. Saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih mengevaluasi permohonan Perseroan serta dokumen pendukungnya.
"Proses divestasi saat ini terus berjalan di level pemegang saham mayoritas dan Perseroan berkomitmen untuk terus mendukung proses tersebut sebagai bagian dalam penerbitan IUPK tersebut," imbuh Filia.
Sebelumnya, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral menyampaikan kepada Perseroan tentang pentingnya segera menyelesaikan proses divestasi sebagai salah satu prasyarat untuk mendapatkan perpanjangan Kontrak Karya (KK) dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan memberikan kepastian bagi investasi Perseroan.
Namun Kementerian ESDM bersikukuh ada harga yang cocok terkait divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. Harapannya, ada diskon yang diberikan dari harga saham di pasar bursa.
Â
Proses Negosiasi Harga Saham
Â
Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan proses negosiasi harga saham masih terus berlanjut hingga saat ini. Dia menginginkan ada harga khusus yang disepakati dalam negosiasi pelepasan saham perusahaan berkode INCO itu.
"Jadi, kemahalan atau tidak, kalau misalnya dilihat dari rata-rata harga saham 3 bulan terakhir memang Rp 4.600, kalau misalnya saham INCO saat ini kan sudah Rp 4.300, itu pun kalau sesuai harga saham, tetapi ini kan mesti tanda petik ada diskon tertentu, mungkin," ujar Tri.
Pada perdagangan hari Rabu, 17 Januari 2024, saham INCO ditutup turun 1,20 persen ke posisi 4.100. Melansir sata RTI, frekuensi perdagangan saham INCO hari ini tercartat sebanyak 3.933 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 9,67 juta lembar senilai Rp 39,85 miliar.
Dalam sepekan, harga saham INCO turun 1,44 persen dengan pergerakan pada rentang 4.090-4.180. Sedangkan dalam tiga bulan terakhir, saham INCO turun 24,42 persen, dengan pergerakan pada rentang 4.010-5.835. Adapun dalam satu tahun terakhir, saham INCO terkoreksi 44,03 persen dengan level harga pada rentang 4.010-7.750.
Advertisement