Liputan6.com, Jakarta - Sentimen pemilihan presiden (pilpres) dinilai telah lewat. Hal ini menyusul sinyal pemilu satu putaran yang sudah hampir bisa dipastikan pemenangnya, yakni pasangan Prabowo-Gibran.
Pelaku pasar saat ini fokus pada pergantian kabinet, terutama untuk posisi Menteri Keuangan (Menkeu) yang saat ini dijabat oleh Sri Mulyani. Meski saat ini juga belum diketahui jelas, apakah posisi bendahara negara itu akan dilanjutkan oleh Sri Mulyani atau diganti.
Baca Juga
Secara garis besar, Presiden Direktur Maybank Sekuritas Indonesia, Wilianto mengatakan hal ini lumrah, mengingat kebijakan ekonomi secara makro akan melibatkan Menkeu. Dia mengaku tak terlalu khawatir siapa Menkeu baru yang akan ditunjuk, sebab dia percaya Indonesia memiliki sumber daya manusia yang mumpuni, yang bisa mengemban posisi tersebut.
Advertisement
"Cukup banyak orang Indonesia yang bagus (untuk jadi Menkeu). Menkeu sebelum Sri Mulyani juga bisa diterima  baik oleh pasar. Yang kita takutkan jangan sampai terkesan kabinet di portofolio ekonomi itu terlihat seperti orang-orang yang dipilih secara politis tanpa melihat kemampuan dan kredibilitasnya," imbuh Wilianto dalam webinar Indonesia Investment Education, ditulis Minggu (3/3/2024).
Sebagai gambaran, Wilianto menyinggung salah satu upaya Sri Mulyani untuk genjot penerimaan negara lewat kenaikan cukai rokok. Ini bisa disebut berhasil lantaran terbukti meningkatkan pendapatan negara.
Namun, di sisi lain, perusahaan atau emiten rokok harus melakukan penyesuaian harga yang bisa mempengaruhi margin pendapatan perusahaan. Bahkan bisa memicu peredaran rokok ilegal (tanpa cukai).
"Jadi menurut saya, inilah harapannya. Pemerintah baru bisa lebih tegas. Jadi kalau mau cukai naik, industri rokok ilegal juga mesti ditertibkan," pungkas Wilianto.
Sentimen Ini Bakal Bayangi IHSG Usai Pemilu 2024
Sebelumnya diberitakan, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 02, Prabowo-Gibran unggul dalam perhitungan suara.
Merujuk data KPU pada Sabtu 17 Februari 2024 pukul 11.00 WIB, Prabowo-Gibran unggul 57,46 persen dari total suara yang masuk saat ini di kisaran 64,14 persen. Sementara posisi kedua ada paslon Anies-Muhaimin dengan suara 24,64 persen. Di posisi terakhir, ada paslon Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara 17,9 persen.
Analis menilai hasil itu menjadi sinyal pemilihan umum (pemilu) hanya akan berlangsung satu putaran. Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Reza Priyambada mengatakan, secara umum kondisi pasar saham setelah pemilu masih positif.
"Dari hasil riset Tim Reliance Sekuritas bahwa pasca pemilu kondisi market bisa cenderung positif karena dianggap yang memenangi Pilpres merupakan pasangan pilihan market secara mayoritas," kata Reza kepada Liputan6.comm, Minggu (18/2/2024).
Di samping itu, Reza menilai dengan pilihan kabinet kementerian yang dianggap pro pasar semisal dengan program pembangunan infrastruktur, peningkatan kegiatan manufaktur, dan lainnya yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa konsisten bertumbuh.
Â
Advertisement
Sektor Saham
"Untuk tahun 2024 ini, Tim Riset Reliance Sekuritas menargetkan JCI pada FY24F di level 7,810 untuk base scenario dan 8.010 untuk bull skenario dengan asumsi kecenderungan indeks yang mengalami pertumbuhan di tahun pemilu dan target P/E di level 15,23x (-1 STD trailing P/E)," beber Reza.
Selain pemilu, potensi penurunan pada suku bunga dari bank sentral akan membuat pasar cenderung beralih kembali pada aset yang lebih high risk. Reza melihat Indonesia sebagai salah satu emerging market yang masih menarik di tengah inflasi dan stabilitas politik dalam negeri yang stabil.
Beberapa sektor dan saham yang dapat menjadi pertimbangan selain dari saham-saham pendukung paslon, di antaranya perbankan BBCA, BRIS. Telekomunikasi dan menara TLKM, MTEL, TOWR. Properti, CTRA dan BSDE.
Lalu Consumer Staples, MYOR dan ICBP. Healthcare, MIKA dan SILO. Automotive, ASII dan AUTO. Serta untuk sektor saham batu bara, ada saham ITMG yang dijagokan.
Â