Menoropong Prospek Saham BBNI, Makin Cuan atau Lesu?

Portofolio kredit berkelanjutan BBNI mencapai Rp188 triliun atau 26% dari total pinjaman. Angka ini menunjukkan komitmen bank terhadap pembiayaan bisnis yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Nov 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2024, 06:00 WIB
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)
Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. (Dok BNI)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus memperkuat portofolio berkelanjutan melalui implementasi tata kelola berbasis Environmental, Social & Governance (ESG).

Langkah ini mendapat perhatian positif dari analis pasar yang menilai inisiatif BBNI sebagai daya tarik utama dalam investasi saham.

Portofolio Hijau dan Obligasi Berkelanjutan

Dikutip dari ANTARA, Senin (18/11/2024), Erni Marsella Siahaan, analis dari Ciptadana Sekuritas, portofolio kredit berkelanjutan BBNI mencapai Rp188 triliun atau 26% dari total pinjaman. Angka ini menunjukkan komitmen bank terhadap pembiayaan bisnis yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Penerbitan obligasi hijau (green bond) senilai Rp5 triliun pada 2022 menjadi salah satu langkah penting. Sebanyak 87% hasil obligasi ini telah dialokasikan untuk mendukung proyek hijau, mempertegas peran BBNI dalam mendorong keberlanjutan di sektor keuangan.

Dukungan untuk Industri Sawit Berkelanjutan

Laporan Bina Artha Sekuritas menyoroti pembiayaan berkelanjutan BBNI yang juga mencakup dukungan terhadap industri minyak kelapa sawit (crude palm oil).

Sebanyak 70% dari debitur CPO BBNI telah tersertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System), sementara sisanya masih dalam proses sertifikasi.

Inisiatif ini mencerminkan fokus BNI pada pembangunan ekonomi berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip ESG, menjadikannya pilihan menarik bagi investor.

 

Pengakuan Internasional atas Implementasi ESG

Menginjak Usia 73 Tahun Gedung Menara BNI Diresmikan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kini mencapai usianya yang ke-73 tahun. Sebuah ikon baru diresmikan sabagai salah satu kado istimewa pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) BNI tersebut, yaitu Gedung Menara BNI di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada Jumat (5 Juli 2019).

Platform Sustainalytics, yang terafiliasi dengan Morningstar, memberikan skor ESG BBNI sebesar 23,2 per September 2024. Dengan skor ini, BBNI berada di peringkat ke-6.405 dari 15.080 perusahaan global yang dievaluasi, masuk dalam 50% teratas perusahaan dengan implementasi ESG terbaik.

Untuk aspek risiko lingkungan, BBNI mencatat skor risiko 1,61, salah satu yang terendah di antara bank-bank besar di Indonesia. Hal ini menunjukkan efisiensi bank dalam mengelola dampak lingkungan.

Inisiatif Lingkungan dan Budaya Kantor Hijau

BBNI mengembangkan berbagai inisiatif untuk mendukung keberlanjutan, seperti:

  • Penerbitan green bond.
  • Penerapan sustainable linked loan (SLL).
  • Peluncuran kartu BNI WWF Affinity dan BNI Amex Vibe Card yang ramah lingkungan.
  • Budaya kantor hijau (green office culture), termasuk sertifikasi green building, pengelolaan limbah, instalasi panel surya, dan sistem administrasi tanpa kertas (paperless office).

Arah Masa Depan: BBNI Sebagai Pemimpin Keuangan Berkelanjutan

Dengan berbagai inisiatif dan pengakuan atas implementasi ESG, BBNI semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu bank yang berkontribusi signifikan terhadap ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Upaya ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga meningkatkan daya tariknya di mata investor domestik dan internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya