Adi Sarana Armada Catat Pendapatan Rp 4,43 Triliun pada 2023

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) meraih pendapatan turun 24,38 persen dan laba naik 0,72 persen pada 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mar 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2024, 17:00 WIB
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) (Foto: Adi Sarana Armada)
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang 2023. Perseroan mencatat pendapatan turun tetapi laba bertumbuh pada 2023. (Foto: Adi Sarana Armada)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang 2023. Perseroan mencatat pendapatan turun tetapi laba bertumbuh pada 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (29/3/2024), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) meraih pendapatan Rp 4,43 triliun pada 2023. Pendapatan turun 24,38 persen dari 2022 sebesar Rp 5,87 triliun.

Beban pokok pendapatan Rp 3,32 triliun sepanjang 2023, turun 30,52 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,78 triliun. Perseroan mencatat laba bruto naik tipis 2,7 persen dari Rp 1,08 triliun menjadi Rp 1,11 triliun pada 2023.

Perseroan menenkan beban penjualan dari Rp 36,28 miliar pada 2022 menjadi Rp 19,21 miliar pada 2023. Beban umum dan administrasi juga susut menjadi Rp 796,74 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 812,50 miliar. Perseroan mencatat pendapatan operasi lainnya turun menjadi Rp 32,62 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 36,39 miliar.

Dengan demikian, laba operasi naik 21,76 persen menjadi Rp 326,08 miliar pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 267,78 miliar.

Seiring kinerja itu, PT Adi Sarana Armada Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 0,72 persen menjadi Rp 103,76 miliar pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 103,02 miliar. Total laba tahun berjalan tercatat melonjak 425% menjadi Rp 19,4 miliar, dari pencapaian 2022 yang sebesar Rp 3,7 miliar

Perseroan mencatat laba per saham dasar menjadi Rp 28,68 pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 28,44.

Di sisi lain, total ekuitas naik menjadi Rp 2,60 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 2,47 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 4,73 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 4,79 triliun. Aset Perseroan naik menjadi Rp 7,33 triliun pada 2023. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 760,1 miliar pada 2023.

Bisnis Perseroan

Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)
Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)

Adapun Perseroan mencatat penurunan beban pokok pendapatan seiring fokus mencapai profitabilitas dan melakukan efisiensi operasional di semua pilar bisnisnya.

Sebagai penyedia penyewaan transportasi kendaraan untuk korporasi, ASSA memiliki bisnis yang terdiri dari corporate car rental, layanan pengemudi, dan online car sharing (Share Car). Sejak 2003, ASSA Rent setiap tahun konsisten meningkatkan jumlah armada.

Hal ini menunjukkan permintaan dari pelanggan korporasi ASSA Rent terus meningkat setiap tahunnya, seiring  dengan level utilisasinya yang sudah bertahun-tahun dipertahankan di atas  90%.

Pada akhir 2023, Perseroan telah memiliki lebih dari 30.000-unit armada, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan sewa kendaraan terbesar di Indonesia dari sisi jumlah armada serta cabang di seluruh Indonesia. Dari segmen penyewaan kendaraan, autopool dan juru mudi ini, pada 2023 ASSA meraup pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun, meningkat 7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan dari pilar bisnis logistik, ASSA Logistics yang sudah berdiri selama lebih dari 17 tahun dengan berkolaborasi anak usaha lain telah memiliki ekosistem lengkap yang terintegrasi mulai dari first mile, mid mile, hingga last mile. Salah satu layanan ASSA Logistics adalah bisnis kurir Anteraja untuk mengirimkan parcel ke end user (buyer) yang dibentuk pada 2019.

Pada 2023, ASSA membentuk Cargoshare Logistics (PT Adi Sarana Transportasi) sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang melayani segmen mid mile.

 

Ekosistem Logistik

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) (Foto: Adi Sarana Armada)
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) (Foto: Adi Sarana Armada)

Pilar bisnis logistik yang terus aktif bertransformasi pada 2023 ini tidak hanya mengandalkan sektor e-commerce, melainkan juga menyasar sektor korporasi (B2B) dan jasa kurir lain yang membutuhkan layanan dari Cargoshare sebagai logistik mid mile.

Aksi Perseroan mengembangkan ekosistem logistiknya berhasil berbuah positif selama 2023, dengan bisnis logistik ASSA membukukan pendapatan sebesar Rp 228,3 miliar, atau meningkat 26% YoY. Secara keseluruhan, kontribusi dari pelanggan eksternal ke segmen logistik mengalami peningkatan pada tahun 2023, persentasenya naik dari 28% pada tahun 2022 menjadi 43%.

Untuk bisnis kurir last mile Anteraja, strategi efisiensi  berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 18% menjadi Rp 334,2 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang melompat sebesar Rp 409,2 miliar.

Adapun di bisnis kendaraan bekas, anak usaha ASSA yakni PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) tahun ini membukukan performa positif dengan pencapaian melebihi target awal tahun.  ASLC membukukan pendapatan dari penjualan ritel melalui Caroline.id pada tahun 2023 sebesar Rp 479,3 miliar, meningkat 41,2% dari Rp 339,4 miliar pada 2022. Peningkatan daya beli masyarakat seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi juga mendorong pertumbuhan jumlah kendaraan yang berhasil dilelang melalui JBA. Pada tahun 2023 cukup impresif.

 

Target Perseroan

Deretan mobil yang dilelang oleh JBA Indonesia, salah satu anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)
Deretan mobil yang dilelang oleh JBA Indonesia, salah satu anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)

Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan hingga 44,4% YoY. Total pendapatan bisnis lelang, dari fee lelang dan fee admin, di tahun 2023 tercatat sebesar Rp 202,8 miliar. Pada tahun 2022, total pendapatan bisnis lelang tercatat sebesar Rp 140,5 miliar.

Direktur Utama Adi Saranada Armada, Prodjo Sunarjanto menuturkan, terlepas dari tantangan di bisnis yang hadapi pada 2022, perseroan  telah berhasil membukukan profitabilitas yang jauh lebih baik pada 2023 dengan fokus pengembangan di bisnis mid-mile, efisiensi di last mile Anteraja, hingga diikuti oleh pertumbuhan dari setiap pilar bisnis kami yang lain, mulai dari rental kendaraan sampai penjualan kendaraan bekas.

"Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang terjadi, di mana mayoritas pelanggan kami adalah B2B. Ke depannya kami menargetkan untuk terus menjaga dan mengembangkan model bisnis yang sustainable baik secara organik maupun anorganik dalam ekosistem ASSA grup,” ujar dia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya