BRI Manajemen Investasi Catatkan Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksa Dana 17%

bisnis BRI Manajemen Investasi masih menunjukan tren pertumbuhan di 2024 dimana terjadi peningkatan AUM Reksa Dana Rp 27,12 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp 31,8 triliun pada Maret 2024, atau tumbuh 17% secara year on year.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Apr 2024, 17:20 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2024, 17:20 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Produk BRI-MI seperti Reksa Dana BRI Pasar Uang Seruni Pasar Uang II (SPU II) menawarkan pendapatan kompetitif dengan tetap menjaga kestabilan nilai investasi dan likuiditas bersamaan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) meraih posisi Top 3 manajer investasi (MI) Indonesia berdasarkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) Reksa Dana pada Maret 2024. 

Plt. Direktur Utama BRI Manajemen Investasi Ira Irmalia Sjam menjelaskan, BRI Manajemen Investasi terus berupaya memberikan layanan investasi reksa dana terbaik. Hal ini selaras dengan visi dalam menciptakan nilai tambah bagi investor.

Menurut Ira, bisnis BRI Manajemen Investasi masih menunjukan tren pertumbuhan di 2024. Hal ini tercermin dari meningkatnya AUM Reksa Dana Rp 27,12 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp 31,8 triliun pada Maret 2024, atau tumbuh 17% secara year on year.

"Dengan demikian, BRI-MI saat ini menempati posisi 3 manajer investasi dengan AUM reksa dana terbesar,"kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).

Apabila dibandingkan dengan AUM industri yang turun 2,61%, pencapaian BRI Manajemen Investasi menunjukkan bisnis perusahaan sangat resilient di tengah kondisi pasar yang kurang stabil dan ketatnya kompetisi.

Ira menambahkan bahwa kepercayaan seluruh pemangku kepentingan BRI Manajemen Investasi dan dukungan sinergi dengan Bank BRI selaku induk perusahaan, menjadi salah satu kunci utama kesuksesan BRI Manajemen Investasi.

“Dengan memaksimalkan sinergi dengan Bank BRI selaku pemegang saham mayoritas dan sebagai salah satu bank terbesar di Tanah Air, yang dilengkapi dengan jaringan terluas dan jumlah nasabah terbanyak, BRI-MI tentunya akan terus berupaya untuk memanfaatkan keunggulan induk usahanya secara optimal untuk menjaring lebih banyak nasabah ritel,” tambah Ira.

 

Diversifikasi di Tengah Konflik Geopolitik

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Produk BRI-MI seperti Reksa Dana BRI Pasar Uang Seruni Pasar Uang II (SPU II) menawarkan pendapatan kompetitif dengan tetap menjaga kestabilan nilai investasi dan likuiditas bersamaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rupiah, IHSG, dan obligasi mengalami tekanan pada awal perdagangan pasca libur Lebaran 2024. Hal ini akibat dari sentimen negatif global yang diakibatkan karena krisis Timur Tengah yang kembali memanas dengan adanya konflik terbuka saat ini yaitu antara Iran dengan Israel.

Adapun Ira menyebutkan bahwa dengan kondisi geopolitik yang terjadi saat ini, pilihan melakukan diversifikasi investasi ke produk-produk investasi yang konservatif dapat menjadi pertimbangan investor, salah satunya dengan berinvestasi di produk unggulan BRI-MI seperti Reksa Dana BRI Pasar Uang Seruni Pasar Uang II (SPU II), yang menawarkan pendapatan kompetitif dengan tetap menjaga kestabilan nilail investasi dan likuiditas bersamaan dengan menunggu perkembangan dari kondisi geopolitik yang terjadi saat ini.

“SPU II merupakan produk unggulan milik BRI-MI, yang menawarkan tingkat pendapatan bersaing dengan tetap mempertahankan nilai modal investasi dan menjaga kestabilan likuiditas, dengan Investasi 100% pada Instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau efek bersifat utang, sehingga cocok bagi nasabah konservatif yang memilih untuk wait and see terkait situasi terkini” tambah Ira.

Untuk informasi lebih lanjut bisa ditengok di Instagram @reksadana.bri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya