Mitra Pinasthika Mustika Untung Rp 165 miliar di Awal 2024

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX Ticker: MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi terkemuka di Indonesia mencatat pertumbuhan pendapata

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Mei 2024, 13:54 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2024, 13:48 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX Ticker: MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi terkemuka di Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 3% YoY dari Rp3,8 triliun menjadi Rp3,9 triliun pada Kuartal I-2024 dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Peningkatan ini didorong oleh peningkatan bisnis sepeda motor dan perbaikan performa bisnis asuransi. Imbasnya, laba kotor meningkat sebesar 4% YoY dari Rp335 miliar menjadi Rp347 miliar dan Laba Bersih Perseroan juga meningkat dari Rp131 miliar menjadi Rp 165 miliar sepanjang Kuartal I 2024.

Angka ini tumbuh sebesar 26% dan marjin laba bersih turut meningkat dari 3,5% menjadi 4,2% didorong oleh kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.

Hingga Kuartal I-2024, segmen operasi Perseroan, yakni bisnis distribusi, ritel dan aftermarket kendaraan roda dua, bisnis asuransi, bisnis penyewaan kendaraan, dan bisnis jasa keuangan, memberikan kontribusi yang beragam.

Bisnis Ritel

Pada segmen bisnis distribusi, ritel dan aftermarket kendaraan roda dua, MPMX melalui MPMulia berhasil menjaga penjualan sepeda motornya tetap stabil dan posisinya sebagai pemimpin pasar.

Dengan jaringan distribusi yang kuat dan hubungan baik serta jangka panjang dengan diler-diler, MPMulia dapat menekan penurunan volume penjualan sepeda motor hanya di 3% YoY meskipun terjadi pelambatan atau pelemahan penjualan sepeda motor nasional yang turun 5% YoY.

Selama 1Q24, pendapatan distribusi MPMX meningkat sebesar 2% YoY dan pendapatan ritel meningkat sebesar 8% YoY. Selain itu pendapatan dari bisnis suku cadang sepeda motor juga mengalami peningkatan sebesar 4% YoY baik distribusi maupun ritel, disebabkan oleh peningkatan volume penjualan suku cadang.

 

Segmen Asuransi

Ilustrasi asuransi
Ilustrasi asuransi. (Foto By AI)

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance menunjukkan pemulihan dengan mencatat peningkatan signifikan pada premi bruto sebesar 94% YoY dan peningkatan margin laba kotor menjadi sekitar 60%.

Total premi bruto meningkat sebesar 94% YoY menjadi Rp186 miliar yang didorong utamanya oleh produk properti.

Produk engineering dan marine hull memberikan kontribusi dengan kenaikan sebesar 68% YoY menjadi Rp34 miliar. Di sisi lain, premi bruto produk kendaraan bermotor turun sebesar 9% menjadi Rp54 miliar akibat penurunan penjualan otomotif nasional.

Hasilnya, pendapatan bersih meningkat sebesar 5% YoY dari Rp68 miliar menjadi Rp71 miliar dan laba kotor meningkat sebesar 19% YoY dari Rp36 miliar menjadi Rp43 miliar dengan perbaikan pada margin laba kotor dari 53,4% menjadi 60,4% yang didorong oleh peningkatan pendapat premi bersih dan penurunan klaim.

Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent meningkatkan unit yang tersedia untuk disewakan sebesar 4% YoY menjadi sekitar 14.500 unit dan meningkatkan utilisasi unit sewa dengan peningkatan unit yang disewakan sebesar 5% YoY menjadi sekitar 13.700 unit.

Peningkatan unit yang disewakan pada 1Q24 sebagian besar disumbang oleh mobil penumpang yang meningkat sebesar 9% YoY menjadi sekitar 9.800 unit didorong oleh permintaan yang lebih tinggi dari layanan keuangan dan institusi pemerintah.

Di sisi lain, total pengemudi menurun sebesar 2% YoY menjadi sekitar 1.600 pengemudi sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan profitabilitas pada layanan pengemudi.

 

Bisnis Keuangan

Kebijakan Klaim Asuransi
Ilustrasi Klaim Asuransi Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Di bisnis jasa keuangan, pada 1Q24, pemesanan baru Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) mengalami penurunan sebesar 23% YoY menjadi Rp986 miliar terutama disebabkan oleh penurunan pemesanan baru dari produk kendaraan bermotor.

Penurunan pemesanan produk kendaraan bermotor sesuai dengan pendekatan strategis perusahaan untuk meningkatkan kualitas aset dengan mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati dalam akuisisi pelanggan.Selain itu, JMFI bertujuan untuk mengoptimalkan operasi bisnisnya dengan melakukan restrukturisasi pada proses internal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya