Cuan Gede, Laba Operator Seluler Ini Melonjak 57% di Semester I 2024

Aset PT XL Axiata Tbk (EXCL) sampai dengan 30 Juni 2024 turun menjadi Rp 86,6 triliun dari Rp 87,7 triliun pada akhir tahun lalu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Agu 2024, 14:50 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 14:50 WIB
Kantor XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)
Ilustrasi kantor XL Axiata. Pada semester I 2024, EXCL membukukan beban penyusutan sebesar Rp 6,06 triliun, beban infrastruktur Rp 4,4 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 1,08 triliun. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, XL Axiata Tbk membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Pendapatan XL Axiata Tbk pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 17,05 triliun. Pendapatan itu tumbuh 8,16 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 15,76 triliun.

Pada semester I 2024, EXCL membukukan beban penyusutan sebesar Rp 6,06 triliun, beban infrastruktur Rp 4,4 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 1,08 triliun.

Bersamaan dengan itu, beban interkoneksi dan beban langsung lainnya tercatat sebesar Rp 1,59 triliun, beban gaji dan kesejahteraan karyawan Rp 818,52 miliar, beban umum dan administrasi Rp 208,39 miliar, dan beban amortisasi Rp 112,24 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban selisih kurs Rp 23,8 miliar, keuntungan dari penjualan dan sewa balik Rp 211,44 miliar, serta beban lain-lain Rp 23,56 miliar. Kemudian biaya keuangan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 1,54 triliun, penghasilan keuangan Rp 32,25 miliar, dan bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi tercatat sebesar Rp 101,97 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,02 triliun. Laba itu naik 57,52 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 650,68 miliar.

Aset EXCL sampai dengan 30 Juni 2024 turun menjadi Rp 86,6 triliun dari Rp 87,7 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas turun menjadi Rp 59,68 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 61,18 triliun.

Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi Rp 26,9 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 26,5 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


XL Axiata Perluas Layanan Konvergensi ke Sulawesi

Petugas jaringan XL memeriksa menara BTS XL Axiata yang ada di Danau Toba, Parapat, Sumatera Utara
Petugas jaringan XL memeriksa menara BTS XL Axiata yang ada di Danau Toba, Parapat, Sumatera Utara (Foto: Corpcomm XL Axiata)

Sebelumnya, jaringan fixed mobile covergence XL Axiata kini telah menjangkau wilayah Sulawesi. Sejak Maret 2024, jaringan FMC XL SATU Fiber masuk ke kabupaten Morowali.

Morowali pun jadi kota/ kabupaten ketiga di Sulawesi Tengah yang dijangkau oleh layanan konvergensi dari operator XL Axiata. Dengan begitu, XL Satu telah hadir di 9 kota/ kabupaten di Sulawesi.

Menurut pihak XL Axiata, perluasan jaringan FMC XL ini ke berbagai daerah sejalan dengan meningkatnya permintaan layanan internet rumah di berbagai daerah, termasuk Sulawesi.

Caretaker XL Axiata area Sulawesi, Mozes H Baottong, memprediksi permintaan akan layanan internet rumah akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

"Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di seua bidang telah menjangkau pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini, penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30 persen," kata Mozes, dikutip dari keterangan XL Axiata, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya, Morowali merupakan pasar menjanjikan karena area ini memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.


Konvergensi Mudahkan Pelanggan Akses Jaringan Internet Rumah dan Mobile Sekaligus

Sekadar informasi, perekonomian Morowali digerakkan oleh industri pertambangan nikel dan ini berdampak pada roda perekonomian masyarakat setempat. Tak hanya itu, tingkat literasi masyarakat yang kian tinggi pun mendorong peningkatan kebutuhan layanan internet berkualitas.

Oleh karenanya, hadirnya layanan konvergensi XL memungkinkan masyarakat mendapatkan kemudahan akses layanan internet rumah berbasis fixed broadband dan mobile broadband dalam satu paket.

Sekadar informasi, saat ini jaringan 4G XL Axiata telah menjangkau 275 desa/ kelurahan di 111 kecamatan di seluruh Sulawesi Tengah. Total ada lebih dari 1.200 BTS di sana, termasuk lebih dari 800 BTS 4G.

Khusus di kabupaten Morowali, jaringan 4G XL Axiata telah melayani pelanggan dengan total lebih dari 33 BTS 4G.

Jaringan BTS 4G tersebut masih akan terus meningkat saat ini, XL Axiata pun akan melakukan perluasan di semua kabupaten di Sulawesi. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya