Emiten Tepung Olahan TRGU Cetak Pendapatan Rp 4,12 Triliun

Capaian tersebut menandai kenaikan dibandingkan periode yang sama 2023 lalu sebesar Rp.3,93 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Nov 2024, 08:02 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 08:02 WIB
PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) berhasil membukukan pendapatan Rp 2,9 triliun	atau meningkat 19,8% dibandingkan perolehan periode	yang sama tahun	sebelumnya. (Dok TRGU)
PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) berhasil membukukan pendapatan Rp 2,9 triliun atau meningkat 19,8% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya. (Dok TRGU)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TGRU) berhasil mencatat kenaikan pendapatan hingga 4,79% menjadi Rp.4,12 triliun, selama 9 bulan pertama tahun 2024.

Capaian tersebut menandai kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun 2023 lalu sebesar Rp.3,93 triliun. Sementara secara QoQ pendapatan TRGU naik dua digit atau 18,10% menjadi Rp.1,26 triliun dari Rp.1,07 triliun.

Pndapatan dari penjualan segmen pengolahan tepung dan biji-bijian TGRU mencapai Rp.921,75 miliar, atau naik 19,39% di kuartal ketiga 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Adapun segmen lainnya yang terdiri dari bahan di luar pengolahan tepung dan biji-bijian yang juga mencatat penjualan sebesar Rp.346,64 miliar, atau tumbuh 14,75% dari kuartal sebelumnya senilai Rp.302,08 miliar.

Direktur Utama Cerestar Indonesia Indra Irawan menjelaskan, pertumbuhan pendapatan TRGU yang berkesinambungan ini didorong oleh penjualan semua segmen bisnis Perusahaan yang tumbuh positif. Sesuai dengan prediksi perusahaan, penjualan bahan pakan ternak meningkat secara signifikan.

"Karena pasar bahan pakan ternak memang jauh lebih besar dibandingkan pasar tepung terigu, sehingga tidak mengherankan jika penjualan bahan pakan ternak telah bertumbuh mencapai 39% dari total pendapatan Perusahaan di kuartal ketiga ini," kata Indra Irawan dalam keterangan di Jakarta, dikutip Sabtu (2/11/2024).

Pertumbuhan signifikan dari bisnis bahan pakan ternak tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk melakukan diversifikasi produk pendorong pertumbuhan pada semester 2 tahun ini. 

Hal itu tercermin dari keputusan untuk fokus pada pengembangan produk bahan pakan ternak telah membuahkan hasil. Cerestar Indonesia juga optimis, penjualan produk bahan pakan ternak akan terus bertumbuh sehingga mampu memberikan kontribusi yang semakin besar terhadap pendapatan Perusahaan.

Didukung Peningkatan Mesin Baru Untuk Produksi

PT Cerestar Indonesia Tbk
Produsen tepung olahan gandum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode TRGU, PT Cerestar Indonesia Tbk, kembali menggelar ekspansi dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan (silo) gandum hingga 45%. (Dok. Cerestar Indonesia)

TGRU mengungkapkan, kemampuan menjaga pertumbuhan pendapatan juga didukung oleh kebijakan Perusahaan untuk menambah mesin-mesin baru untuk produksi tepung terigu.

Mesin-mesin baru di pabrik yang berlokasi di Gresik dan dikendalikan oleh anak usaha TRGU, PT Harvestar Flour Mills ini sudah siap beroperasi.

Seiring dengan penambahan mesin produksi yang dilakukan, Perusahaan juga meningkatkan kapasitas penyimpanan tepung terigu (silo) supaya dapat menampung peningkatan produksi yang terjadi.

Dalam hal ini, TRGU meningkatkan kapasitas silo hingga 45%, dari sebelumnya berkapasitas 140,000 MT/tahun menjadi mampu menampung 203.200 MT/tahun.

 

 

Pulih dari Kerugian

Produk PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) (Foto: PT Cerestar Indonesia Tbk)
Produk PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) (Foto: PT Cerestar Indonesia Tbk)

Di semester pertama, TRGU sempat mencatat kerugian sebesar Rp.22,33 miliar. Akan tetapi, Kemudian pada kuartal ketiga 2024, TRGU berhasil mencetak laba sehingga menurunkan kerugian menjadi sebesar Rp.12,20 miliar.

Perusahaan mengungkapkan mereka masih optimis dengan kemampuan untuk terus melanjutkan pertumbuhan penjualan yang positif seiring dengan kondisi pasar yang membaik, TRGU akan segera kembali membukukan keuntungan.

"Untuk itu, kami akan terus menghadirkan produk-produk yang berkualitas sehingga bisa meraih target pertumbuhan top line hingga 10% di akhir tahun 2024," tutup Indra Irawan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya