Liputan6.com, Jakarta Emiten media digital kreatif mahakaX (IDX: ABBA) membalikkan kondisi rugi bersih Rp52,41 miliar menjadi laba bersih sebesar Rp5,58 miliar pada tahun buku 2024.
Secara persentase, pertumbuhan laba bersih mahakaX meningkat sebesar 111 persen dibandingkan tahun 2023 dan merupakan keuntungan pertama dalam 5 tahun terakhir.
Baca Juga
“Ini adalah buah dari fokus kami dalam membangun fondasi digital yang kuat dan kolaboratif di seluruh lini bisnis mahakaX,” kata Chief Executive Officer mahakaX Ronny W Sugiadha dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2026).
Advertisement
Dari sisi operasional, efisiensi turut mendorong peningkatan margin laba. Beban usaha berhasil ditekan hingga 24 persen melalui digitalisasi proses internal, efisiensi dan sinergi alur kerja, serta evaluasi ulang struktur organisasi. Hasilnya, EBITDA mahakaX melonjak sebesar 179 persen menjadi Rp25,3 miliar.
Pendapatan usaha mahakaX sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp208,55 miliar, tumbuh 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp200,78 miliar.
Menurut Ronny, kontributor utama pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja solid serta optimalisasi dari berbagai unit bisnis yang tergabung dalam ekosistem mahakaX.
Dia menambahkan transformasi mahakaX tidak hanya bersifat struktural, namun juga strategis melalui pendekatan Creative and Strategy Driven Ecosystem yang menyeluruh, di mana sinergi lintas unit bisnis menjadi kunci dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.
Pertumbuhan Pendapatan
Ke depan, mahakaX menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 14 persen dengan mengedepankan strategi pemasaran yang kreatif serta pemanfaatan teknologi.
Salah satunya, yaitu pengembangan layanan WhatsApp for Business sebagai platform komunikasi yang menghubungkan dunia bisnis dengan audiens secara lebih intim, interaktif, dan bermakna.
WhatsApp for Business diyakini akan menjadi standar baru dalam layanan pelanggan, sekaligus membuka peluang investasi di sektor teknologi komunikasi.
Selain itu, mahakaX juga tengah mempersiapkan perhelatan event berskala internasional serta pengembangan Artificial Intelligence (AI), khususnya bagi sektor pemasaran dan periklanan.
“Pandangan kami ke depan adalah menjadikan mahakaX sebagai platform yang memberdayakan ide, teknologi, dan kreativitas dalam satu ekosistem yang berdampak positif,” ujar Ronny pula.
Advertisement
Matahari Tebar Dividen Rp 300 per Saham, Yuk Intip Gerak Saham LPPF
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengumumkan pembagian dividen tunai tahun buku 2024. Rencana ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 10 April 2025.
Rapat Matahari Department Store menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 677,48 miliar atau Rp 300 per saham. Pembagian dividen merujuk pada data keuangan perseroan tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 827,65 miliar. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 3,79 triliun dengan total ekuitas Rp 325,77 miliar.
Pada perdagangan hari ini, Jumat 11 April 2025, saham LPPF terpantau berada di zona hijau. Saham LPPF naik 3,29 persen ke posisi 2.040 saat berita ditulis. Dalam sepekan, saham LPPF naik 5,97 persen dan naik 45,20 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/4/2025), berikut jadwal pembagian dividen Matahari Department Store:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 21 April 2025
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 April 2025
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 23 April 2025
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 24 April 2025
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 23 April 2025
- Tanggal pembayaran dividen: 29 April 2025
Laba Bersih Meningkat
Pada tahun buku 2024, Perseroan membukukan total penjualan sebesar Rp 12,3 triliun, turun 2,0% dibandingkan 2023, dengan SSSG menurun sebesar 1,7%. Hal ini mencerminkan tantangan yang terus berlanjut dalam belanja konsumen, terutama selama musim Lebaran dan pada kuartal keempat. Meskipun demikian, margin kotor membaik menjadi 34,6%, naik dari 34,2% di 2023, didorong oleh kehadiran produk-produk yang lebih baru.
Perbaikan ini, bersama dengan efisiensi dalam biaya operasional dan keuangan, membantu mengatasi perlambatan penjualan dan menghasilkan EBITDA sebesar Rp 1,4 triliun, turun tipis 0,9% dari tahun lalu, sementara Laba Bersih meningkat sebesar 22,5% menjadi Rp 828 miliar.
Sepanjang 2024, Matahari berfokus pada beberapa inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES, merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar konsumen yang sadar fesyen.
Matahari juga mengoptimalkan portofolio gerainya dengan memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk, sehingga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar Rp 13 miliar. Di sisi bisnis online, Matahari memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41% terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.
Advertisement
