PPN Naik Jadi 12 Persen Tahun Depan, DRMA Bakal Fokus Efisiensi Bisnis

Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), Irianto Santoso mengatakan akan mengikuti kebijakam pemerintah soal PPN tersebut

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Nov 2024, 17:49 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 17:49 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tetap berlaku mulai 1 Januari 2025. Emiten manufaktur otomotif turut merespons rencana tersebut.

Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), Irianto Santoso mengatakan akan mengikuti kebijakam pemerintah tersebut. Sejumlah strategi pun disusun perusahaan untuk menjalankan bisnis di tahun depan.

"Kalau pemerintah sudah menetapkan bahwa PPN 12 persen akan berlaku 1 Januari, kita sebagai pelaku ekonomi, pelaku bisnis di Indonesia tentunya tetap harus mengikutinya. Strateginya bagaimana? Apakah dengan kenaikan PPN yang 12 persen akan kita menaikkan harga penjualan?," kata Irianto dalam paparan publik, Kamis (14/11/2024).

Strategi Efisiensi

Dia menjelaskan, di industri otomotif berjalan dengan persaingan dan bukan monopoli. Dharma Polimetal, kata dia, akan berfokus pada satu strategi utama.

Misalnya, melalui langkah efisiensi operasional perusahaan. Dengan begitu, diharapkan juga bisa meningkatkan produktivitas dari komponen kendaraan yang dibuatnya.

"Apa yang akan kita lakukan? Strateginya adalah bagaimana kita bisa melakukan atau menaikkan efisiensi, menaikkan productivity kita, mengurangi fixed cost kita, dan sebagainya," ujarnya.

Irianto menegaskan, rencana efisiensi bisnis dan peningkatan produksi sudah diturunkan ke seluruh lini bisnis Dharma Polimetal Group. Termasuk sejumlah target yang akan dikejar.

"Dan itu semua sudah tertuang dalam message yang saya sampaikan kepada seluruh DRMA Group bahwa target-target yang akan kita capai di tahun depan. Jadi kita lebih bagaimana kita melakukan perbaikan di internal kita," urainya.

 

Bidik Cuan dari Peningkatan Kendaraan Listrik di 2025

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membidik pasar kendaraan listrik domestik yang tengah menggeliat. Langkah itu diperkuat dengan upaya efisiensi yang dilakukan di lini bisnisnya.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso optimistis perusahaannya mampu mencatatkan kinerja positif di kuartal IV-2024 ini. Optimisme itu didorong dengan upaya efisiensi yang dilakukan.

“Sejauh ini DRMA telah menunjukkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya secara lebih optimal dan efisien, sehingga peningkatan yang dicapai mampu melampaui pertumbuhan industri. Oleh karenanya, mempertahankan kinerja yang baik di kuartal ke empat tahun ini, sembari menyiapkan diri untuk menyongsong tahun 2025 merupakan langkah bijaksana pilihan kami,” kata Irianto dalam paparan publik, Kamis (14/11/2024).

Anak perusahaan DRMA, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) baru-baru ini telah meningkatkan lini produksi battery pack menjadi sepenuhnya otomatis. Irianto langkah ini berharap bisa menggenjot pendapatan dari produksi battery pack seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik di Tanah Air.

 

Tingkatkan Produktivitas

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anak usaha lainnya, PT Dharma Precision Parts (DPA) telah membangun pabrik baru yang akan melipatgandakan area produksi. Pabrik baru ini akan menjadi tempat produksi motor BLDC (Brushless Direct Current), yaitu penggerak utama (motor) untuk kendaraan listrik 2W.

Saat ini, BLDC yang diproduksi oleh DRMA telah digunakan dalam bisnis konversi kendaraan 2W berbahan bakar ICE menjadi EV. Nantinya, beroperasinya pabrik baru ini otomatis menciptakan sumber pendapatan baru bagi Perseroan.

“Battery pack dan BLDC ini merupakan kunci dari proyek konversi kendaraan listrik roda dua DRMA, dengan tujuan untuk menciptakan jalur penjualan baru bagi Perseroan,” tambah Irianto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya