Â
Liputan6.com, Jakarta Di tengah tekanan pasar, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) justru mengalami kenaikan signifikan pada sesi I perdagangan Senin (10/2/2025). Hingga pukul 11.00 WIB, saham UNVR berada di posisi Rp 1.520, naik 6,67% dari harga sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Pergerakan saham ini terjadi dengan volume transaksi mencapai 11,68 juta saham dalam 3.354 kali transaksi, dengan total nilai mencapai Rp 17,64 miliar.
Advertisement
Dalam beberapa waktu terakhir, saham UNVR menghadapi tekanan akibat persaingan ketat dengan merek lokal, perubahan pola konsumsi, serta dampak boikot terkait konflik geopolitik.
Laporan keuangan kuartal III-2024 menunjukkan penurunan penjualan hingga 10,12% menjadi Rp 27,41 triliun, dengan penurunan domestik mencapai 9,89% dan ekspor merosot 17,45%.
Sejak 20 Januari hingga 7 Februari 2025, saham UNVR lebih banyak bergerak di zona merah, terkoreksi dari Rp 1.790 pada 17 Januari 2025 menjadi Rp 1.425 per 7 Februari 2025, atau turun 20,39%.
Untuk mengatasi tekanan bisnis, Unilever menjual lini bisnis es krimnya ke PT The Magnum Ice Cream Indonesia senilai Rp 7 triliun, yang diharapkan dapat meningkatkan laba bersih sebesar Rp 3,51 triliun. Kas perusahaan juga diproyeksikan meningkat dari Rp 7,73 triliun menjadi Rp 8,27 triliun.
Analis menilai bahwa saham UNVR masih berada dalam tren menurun secara teknikal, meskipun berpotensi untuk pulih jika mampu melewati level Rp 1.800 dengan volume beli yang kuat.
Target harga jangka pendek diperkirakan di kisaran Rp 1.900, dengan potensi naik ke Rp 2.200–2.500 dalam satu tahun ke depan jika strategi restrukturisasi berjalan efektif.
Â
Â
Kinerja
Dalam pernyataan resmi hasil kinerja kuartal-3 tahun 2024, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyebut langkah ini sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk terus mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Benjie juga menyampaikan bahwa setelah melepas bisnis es krim, Unilever akan mengarahkan sumber dayanya ke bisnis inti, yakni Home and Personal Care serta Nutrition. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi produk.
Fokus baru ini tidak hanya mencerminkan efisiensi, tetapi juga mengindikasikan potensi pertumbuhan yang lebih besar bagi sektor konsumer di Indonesia.
- Bisnis Unilever Indonesia memiliki skala yang jauh lebih besar dibandingkan para pesaingnya, sehingga proses transformasi perusahaan ini membutuhkan waktu yang tidak singkat.Â
Â
Advertisement
Portofolio Produk
Dengan portofolio produk yang luas dan jaringan distribusi yang sangat kuat, Unilever perlu melakukan perubahan secara bertahap agar tidak mengganggu operasional yang telah berjalan.Â
Langkah restrukturisasi bisnis, seperti rencana pemisahan unit es krim dan pergeseran fokus ke sektor kecantikan serta kesehatan, menjadi strategi utama yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
Meskipun perubahan ini masih dalam tahap awal, beberapa keputusan berani yang telah diambil memberikan sinyal positif terhadap prospek jangka panjang Unilever. Peningkatan investasi dalam pemasaran, efisiensi operasional, serta adopsi teknologi mampu memperkuat daya saing perusahaan.
Dengan strategi dan transformasi, Unilever berpotensi mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri dan mendorong pertumbuhan bisnisnya di masa depan.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)