IHSG Anjlok 2,34 Persen Hari Ini 25 Februari 2025, Seluruh Sektor Saham Memerah

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 2,34 persen ke posisi 6.591,43 hingga sesi pertama, Selasa, 25 Februari 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 25 Feb 2025, 13:28 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 13:28 WIB
IHSG Jatuh 2,34 Persen Hari Ini 25 Februari 2025, Seluruh Sektor Saham Memerah
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada sesi pertama perdagangan saham, Selasa (25/20225). Koreksi IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham memerah.(Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada sesi pertama perdagangan saham, Selasa (25/20225). Koreksi IHSG terjadi di tengah seluruh sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 2,34 persen ke posisi 6.591,43 hingga sesi pertama. Indeks saham LQ45 melemah 2,41 persen ke posisi 751,37. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.772,65 dan level terendah 6.588,77. Sebanyak 458 saham melemah sehingga menekan IHSG. 109 saham menguat dan 207 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 732.315 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.

Seluruh sektor saham memerah. Sektor saham basic terpangkas 3,68 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham energi susut 2,66 persen, sektor saham industri merosot 2,81 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 1,89 persen.

Lalu sektor saham consumer siklikal terperosok 2,82 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 1,27 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,97 persen. Lalu sektor saham properti merosot 1,9 persen, sektor saham teknologi susut 1,53 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,66 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,06 persen.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (25/2/2025), saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bergerak di zona merah. Saham BRIS terpangkas 1,3 persen ke posisi Rp 3.030 per saham pada penutupan perdagangan sesi pertama. Harga saham BRIS dibuka stagnan di posisi Rp 3.070 per saham.

Saham BRIS berada di level tertinggi Rp 3.100 dan terendah Rp 3.010 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.108 kali dengan volume perdagangan 103.944 saham. Nilai transaksi Rp 31,7 miliar.

Saham BMRI melemah 2,69 persen ke posisi Rp 4.890 per saham. Harga saham BMRI dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 5.000 per saham. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 5.025 dan level terendah Rp 4.860 per saham. Total frekuensi perdagangan 24.203 kali dengan volume perdagangan 1.197.315 saham. Nilai transaksi Rp 591,7 miliar.

Top Gainers-Losers

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

Saham INAI naik 34,07 persen

Saham IMJS naik 26,88 persen

Saham IMAS naik 24,87 persen

Saham AREA naik 20,95 persen

Saham PSGO naik 14,77 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

Saham WIFI merosot 14,69 persen

Saham DOOH merosot 12,12 persen

Saham WIRG merosot 11,72 persen

Saham MORA merosot 11,69 persen

Saham CCSI merosot 11,52 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

Saham BBRI senilai Rp 737 miliar

Saham BMRI senilai Rp 581,6 miliar

Saham BBCA senilai Rp 389,8 miliar

Saham WIFI senilai Rp 292,3 miliar

Saham BUKA senilai Rp 183,5 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

Saham BBRI tercatat 42.401 kali

Saham WIFI tercatat 29.865 kali

Saham IMJS tercatat 27.195 kali

Saham PSAB tercatat 24.300 kali

Saham BMRI tercatat 24.199 kali

Kata Analis

Awal Ramadan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi dari IHSG ini sejalan dengan pergerakan bursa saham Asia yang mayoritas juga bergerak melemah. Ia menuturkan, koreksi IHSG didorong sejumlah faktor. Pertama, sentimen negatif yang kembali datang dari kekhawatiran perang dagang, seiring pernyataan Presiden AS Donald Trump yang tetap menaikkan tarif perdagangan pada Kanada dan Meksiko.

“Selain itu, aksi nett sell investor asing terus berlanjut di tengah pengumuman downgrade rating MSCI Indonesia oleh beberapa foreign brokerage, setelah kemarin terjadi outflow sebesar Rp 3,5 triliun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik.  Hal ini seiring Morgan Stanley menaikkan MSCI China, dan menurunkan MSCI Indonesia PADA 19 Februari 2025. Dalam riset Morgan Stanley menunjukkan kalau pihaknya menaikkan MSCI China dari UW menjadi EW dan downgrade MSCI Indonesia dari EW menjadi UW. “Itu adalah review yang dilakukan secara periodic dan kita harapkan di review berikutnya akan ada perubahan yang positif,” ujar dia.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya