Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di pasar modal, melalui peran strategis Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, menekankan Galeri Investasi BEI memiliki kontribusi krusial dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pasar modal di berbagai daerah.
Advertisement
Baca Juga
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah investor pasar modal Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Tercatat, jumlah investor melonjak dari 3,8 juta pada tahun 2020 menjadi 15,4 juta per 25 Februari 2025.
Advertisement
“Galeri investasi memiliki peran krusial dalam tren positif ini. Sebagai ujung tombak edukasi dan literasi keuangan khususnya sebagai intermediaries dalam membuka wawasan masyarakat dalam investasi yang sehat dan berkelanjutan,” kata Inarno dalam acara Penghargaan Galeri Investasi BEI 2025, Kamis (27/2/2025).
Inarno menambahkan, melalui berbagai inisiatif, Galeri Investasi membantu membangun fondasi literasi keuangan yang kuat, sehingga masyarakat dapat memahami peluang dan risiko investasi,” ujar Inarno.
Dorong Ekosistem Investasi Lebih Inklusif
Lebih lanjut, Inarno menegaskan upaya ini tidak hanya meningkatkan jumlah investor ritel tetapi juga mendorong terciptanya ekosistem investasi yang lebih inklusif dan berdaya saing. Galeri Investasi juga memiliki peran strategis dalam memperkenalkan akses pendanaan pasar modal kepada startup dan UKM berbasis teknologi.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, reksa dana, serta securities crowdfunding, pelaku usaha dapat memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pendanaan yang lebih luas.
“Galeri Investasi juga aktif berkolaborasi dengan kantor perwakilan BEI, OJK di daerah, serta pemerintah daerah dalam mendukung UKM untuk naik kelas menjadi perusahaan terbuka,” jelasnya.
Program pendampingan dan pelatihan yang diberikan membantu pelaku usaha dalam memahami tata kelola perusahaan, transparansi keuangan, serta kepatuhan terhadap regulasi. Dengan demikian, bisnis yang mereka jalankan dapat berkembang secara berkelanjutan dan lebih kompetitif.
OJK Perkuat Strategi Melalui TPAKD
Lebih lanjut, OJK terus memperkuat sinergi dengan pemangku kepentingan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Tahun 2025, OJK telah menetapkan tema akselerasi pemanfaatan produk atau layanan keuangan pasar modal sebagai fokus utama TPAKD.
Inarno pun mendorong Galeri Investasi untuk semakin aktif dalam mendukung program ini, khususnya dalam memperluas literasi dan edukasi kepada masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Galeri Investasi diharapkan mulai memperkenalkan instrumen pasar modal lainnya seperti obligasi, reksa dana, serta produk derivatif sederhana yang sesuai dengan profil risiko investor pemula.
“Dengan demikian, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan investasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan mereka,” ujarnya.
Dengan peran strategis yang terus diperkuat, Inarno berharap Galeri Investasi diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan ekosistem pasar modal yang lebih inklusif, dinamis, dan berdaya saing, sehingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Advertisement
OJK Ajak Masyarakat Waspadai Kejahatan Keuangan Jelang Ramadan
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau, masyarakat mewaspadai sejumlah modus penipuan dan kejahatan keuangan jelang bulan suci Ramadan. Bulan Ramadan kerap dimanfaatkan pelaku kejahatan karena meningkatnya aktivitas transaksi dan konsumsi masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi mengungkap, sejumlah modus penipuan yang paling sering ditemukan saat Ramadan.
Di antaranya adalah modus penawaran arisan untuk persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri dan penawaran investasi bodong dengan iming-iming imbal balik yang tinggi. Penipuan lainnya adalah modus social engineering yaitu tindakan memanipulasi psikologis korban untuk mendapatkan data dan informasi pribadi dengan tujuan membobol akun keuangan korban.
Selain itu, terdapat pula modus skimming dan phising melalui pencurian data kartu ATM atau kartu kredit melalui alat skimming atau melalui tautan palsu yang menyerupai situs resmi bank.
Friderica menyatakan bahwa modus penipuan lainnya yang perlu diwaspadai adalah card tapping atau pemasangan alat di lubang kartu ATM untuk menjebak kartu nasabah sehingga dapat diambil alih oleh pelaku. Ia mengatakan, ada juga modus sniffing atau tindakan penyadapan oleh hacker menggunakan jaringan internet.
"Modusnya, pelaku mengirimkan aplikasi via Whatsapp atau email dengan tujuan utama untuk mencuri data dan informasi penting korban seperti username, password m-banking, informasi kartu kredit, maupun password email," kata Friderica dilansir dari Antara, Senin (24/2/2025).
Modus Penawaran THR
Friderica juga mengingatkan, masyarakat untuk mewaspadai modus penawaran THR melalui pesan palsu yang mengatasnamakan perusahaan atau instansi tertentu, dan modus penipuan keuangan berupa transfer dana dari pinjaman online (pinjol) ilegal kepada orang yang tidak pernah mengajukan pinjaman.
Ia menyebut bahwa terdapat pula modus penawaran paket perjalanan wisata atau umrah dengan diskon yang tidak wajar dan modus penyampaian informasi pengiriman parsel lebaran.
"Momen Ramadhan dan Idul Fitri kerap dirayakan oleh umat Muslim dengan berbagi parsel kepada kerabat. Penipu bisa memanfaatkan momen ini dengan mengirimkan pesan yang meminta masyarakat membuka atau mengunduh suatu dokumen atau aplikasi dengan modus menyampaikan informasi pengiriman parsel," tambah Friderica.
Selain itu, ia mengatakan, jelang Ramadan dan Lebaran, aktivitas keuangan ilegal seperti penawaran pinjaman online dan investasi ilegal biasanya juga semakin marak.
"Oleh karena itu, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan memastikan aspek 2 L (legal dan logis) dari setiap penawaran yang diterimanya. Masyarakat dapat memastikannya melalui Kontak Layanan Konsumen OJK dengan nomor telepon 157," tutup Friderica.
Advertisement
