PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan China Non-Ferrous Metal Industry Foreign Engineering and Construction Co Ltd (NFC)untuk pengembangan tambang timah dan seng di PT Dairi Prima Mineral, pada Selasa (22/10/2013).
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Mineral Tbk, Muhammad Sulthon mengatakan, perjanjian itu mengatur kalau NFC akan membantu Perseroan dalam penyediaan dana untuk pengembangan tambang timah dan seng PT Dairi Prima Mineral (PTDPM).
Perjanjian itu mengatur NFC akan membantu Perseroan dalam penyediaan dana untuk proyek Dairi dengan nilai pendanaan sebesar 85% dari biaya yang diperlukan untuk pengembangan proyek Dairi.
Adapun keperluan pendanaan itu, Perseroan dan NFC secara bersama-sama akan mengadakan studi kelayakan. "Pada tahap awal adalah studi kelayakan. Dari feasibility study tersebut akan terlihat dana yang diperlukan. Dari nilai itu, NFC akan mengatur pendanaan sebesar 85 persen," ujar Sulthon, saat dihubungi Liputan6.com.
Sulthon menambahkan, studi kelayakan tersebut akan dimulai pada awal November untuk waktu dua bulan.
Perseroan juga akan bermitra dengan NFC untuk kegiatan engineering, procurement, dan construction Proyek Dairi. Selain itu, penjualan timah dan seng yang akan diproduksi oleh PT DPM serta partisipasi NFC atas kepemilikan saham PT DPM.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2013, Perseroan memiliki saham secara tidak langsung di PT Dairi Prima Mineral sekitar 80%. Saat ini ijin kegiatan eksplorasi PT Dairi Prima Mineral telah diperpanjang dan memasuki tahap konstruksi.
Adapun China Nonferrous Industry Foreign Engineering and Construction Co Ltd didirikan sejak 1983. Perseroan bergerak di proyek kontraktor dan eksploitasi sumber daya logam selama bertahun-tahun. (Ahm)
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Mineral Tbk, Muhammad Sulthon mengatakan, perjanjian itu mengatur kalau NFC akan membantu Perseroan dalam penyediaan dana untuk pengembangan tambang timah dan seng PT Dairi Prima Mineral (PTDPM).
Perjanjian itu mengatur NFC akan membantu Perseroan dalam penyediaan dana untuk proyek Dairi dengan nilai pendanaan sebesar 85% dari biaya yang diperlukan untuk pengembangan proyek Dairi.
Adapun keperluan pendanaan itu, Perseroan dan NFC secara bersama-sama akan mengadakan studi kelayakan. "Pada tahap awal adalah studi kelayakan. Dari feasibility study tersebut akan terlihat dana yang diperlukan. Dari nilai itu, NFC akan mengatur pendanaan sebesar 85 persen," ujar Sulthon, saat dihubungi Liputan6.com.
Sulthon menambahkan, studi kelayakan tersebut akan dimulai pada awal November untuk waktu dua bulan.
Perseroan juga akan bermitra dengan NFC untuk kegiatan engineering, procurement, dan construction Proyek Dairi. Selain itu, penjualan timah dan seng yang akan diproduksi oleh PT DPM serta partisipasi NFC atas kepemilikan saham PT DPM.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2013, Perseroan memiliki saham secara tidak langsung di PT Dairi Prima Mineral sekitar 80%. Saat ini ijin kegiatan eksplorasi PT Dairi Prima Mineral telah diperpanjang dan memasuki tahap konstruksi.
Adapun China Nonferrous Industry Foreign Engineering and Construction Co Ltd didirikan sejak 1983. Perseroan bergerak di proyek kontraktor dan eksploitasi sumber daya logam selama bertahun-tahun. (Ahm)