Kembali Tercatat di Bursa, Saham Tunas Alfin Naik 4%

Saham PT Tunas Alfin tbk menguat 4,3% pada saat pencatatan kembali saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Jan 2014, 11:50 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2014, 11:50 WIB
ihsg-131231a.jpg
Saham PT Tunas Alfin Tbk yang kembali mencatatkan saham (relisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham PT Tunas Alfin Tbk pun naik 4,3% ke level Rp 412 pada perdagangan saham Jumat (17/1/2014).

Produsen kemasan yang memiliki kode saham TALF ini dibuka di level harga Rp 400 per saham. Saham TALF sempat berada di level tertinggi Rp 473 per saham dan terendah Rp 400 per saham.

Frekuensi perdagangan saham sekitar 1.646 kali dengan volume perdagangan saham 145.549 ribu saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 6,33 miliar.

"Investor asing cukup berminat dengan saham ini, selain itu berita mengenai Tunas Alfin juga masih minim," ujar Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada, Jumat (17/1/2014).

PT Tunas Alfin Tbk, produsen kemasan mencatatkan kembali saham (relisting) sebanyak 1,35 miliar saham dengan kode TALF di papan pengembangan.

Pencatatan saham itu terdiri dari saham pendiri sebanyak 1,08 miliar saham dan penawaran umum sebesar 270 juta saham. Jumlah penawaran saham perdana sebanyak 270 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Perseroan menetapkan harga di kisaran Rp 395 per saham. Jumlah saham yang akan dilepas ke publik sekitar 270 juta saham. PT UOB Kay Hian Securities telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk melakukan penawaran saham perdana.

Tunas Alfin pernah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Surabaya pada 12 Februari 2001 dengan saham Tunas Alfin kelas A (TALFA) dan Tunas Alfin Kelas B (TALFB). Saham kelas A memiliki hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sedangkan saham kelas B tidak memiliki hak suara pada RUPS.

Lalu PT Tunas Alfin delisting (penghapusan pencatatan saham) dari bursa pada 1 Desember 2009 seiring bergabungnya Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya