Kemendes Puji Robinson Journey yang Mampu Memperlihatkan Potensi Desa di Indonesia

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bekerjasama dengan Robinson Journey yang tayang di Metro Tv untuk menggali potensi-potensi ekonomi perdesaan terutama di wilayah pedalaman

oleh Reza diperbarui 01 Apr 2019, 10:49 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2019, 10:49 WIB
Robinson Journey
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bekerjasama dengan Robinson Journey yang tayang di Metro Tv untuk menggali potensi-potensi ekonomi perdesaan terutama di wilayah pedalaman

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bekerjasama dengan Robinson Journey yang tayang di Metro Tv untuk menggali potensi-potensi ekonomi perdesaan terutama di wilayah pedalaman. Tim ini bertugas untuk mencari potensi ekonomi perdesaan yang selama ini tak terekspos.

"Saya berterimakasih kepada Robinson Journey karena memperlihatkan masyarakat betapa besarnya Indonesia," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat menjadi narasumber pada talkshow Robinson Journey di Tangerang, Minggu (31/3).

Dalam kesempatan ini, Eko mengajak kepada seluruh komunitas-komunitas yang memiliki hobi masuk ke desa untuk turut membantu memberikan masukan dan saran atau ide-ide yang berinovatif dalam pengembangan pembangunan desa.

Eko mengatakan, Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.100 pulau, memiliki garis pantai terpanjang kedua dunia, memiliki penduduk dengan jumlah terbesar nomor 4 dunia, dan telah menjadi negara dengan ekonomi nomor 15 dunia.

Selain itu, Indonesia memiliki desa dengan jumlah yang sangat besar yakni 74.957 desa. Kepada ribuan desa inilah dana desa Rp257 Triliun disalurkan selama lima tahun ini.

"Selama lima tahun pemerintah berikan Rp257 Triliun dana desa. Hingga tahun 2018 kemarin Rp187 triliun. Kita lihat ternyata masyarakat desa yang kita anggap tidak mampu, dalam empat tahun ini mampu membangun infrastruktur dalam skala yang tidak pernah ada di Indonesia. Desa mampu membangun sepanjang 191.600 kilometer jalan desa dan ribuan infrastruktur lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, dana desa telah menjadi salah satu faktor dalam membantu menurunkan angka kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan penurunan kemiskinan di kota. Bahkan, pendapatan masyarakat desa per kapita terus mengalami peningkatan dari Rp572.586 pada tahun 2014 menjadi Rp804.011 pada tahun 2015.

"Pendapatan masyarakat desa per kapita meningkat hampir 50 persen dalam 5 tahun terakhir," ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, pembangunan desa hingga awal tahun ini telah mampu mengentaskan sebanyak 6.518 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan mengentaskan sebanyak 2.655 desa berkembang menjadi desa mandiri.

Capaian tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri.

"Jadi RPJMN kita sudah terlampaui," ujarnya.

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya