Tiga Tahun Lalu, Begini Alasan Marshanda Berjilbab

Sebelum memutuskan berjilbab, Marshanda sempat bermimpi tentang kiamat selama lima hari berturut-turut.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 22 Jul 2014, 18:15 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2014, 18:15 WIB
Ilustrasi Marshanda
Ilustrasi Marshanda (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta Marshanda sudah mengakui melepas jilbab telah menjadi keputusannya yang diambil setelah dipikirkan masak-masak. Melalui akun media berbagi gambar Instagram, Marshanda pun tak peduli dengan komentar orang lain.

Namun tahu kah Anda bahwa keputusan Marshanda mengenakan jilbab bukan proses yang singkat melainkan melalui proses spiritual yang cukup mengharukan. Dalam blognya, sekitar tiga tahun lalu, Marshanda menceritakan apa yang menjadi alasannya berhijab.

Mimpi Kiamat

Mimpi Kiamat

Pertama, wanita kelahiran 10 Agustus 1989 itu mengaku mengalami mimpi kiamat selama lima malam berturut-turut. Dalam mimpinya itu, artis yang ngetop lewat sinetron Bidadari tersebut didatangi badai tsunami setinggi puluhan meter yang mengarah ke rumahnya.

"Yang saya tahu dalam mimpi, kalau saat itu sedang terjadi hari kiamat dan saya merasa takut. Dipikiran saya dalam mimpi, 'ya Allah, sekarang ini kiamat, sementara dosa gue tuh banyak banget, kalau saya mati sekarang it’s for sure pasti saya masuk neraka.' Dan tiap saya bangun pagi setelah mengalami mimpi itu pasti saya kepikiran mimpi itu sampai seharian," kata Marshanda.

Pengalaman Spiritual Lain

Pengalaman Spiritual Lain

Namun diakui Marshanda, bukan mimpi itu yang mendorongnya untuk berjilbab. Ada kisah spiritual lainnya menuntun Marshanda pada akhirnya berjilab.

Sebelum menikah dengan Ben pada April 2011, Marshanda mengaku rajin mengaji baik di rumahnya mau pun di rumah keluarga Ben. Dari pengajian tersebut, Marshanda semakin tersadar betapa pentingnya menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur.

"Saya adalah seorang anak remaja yang sangat gigih dan ambisius, punya banyak cita-cita. Pengin jadi ini, pengin jadi itu. Di 2004 saya dapat suatu penghargaan yang namanya The Most Brilliant Person in Asean Awards 2004 dan percaya atau tidak, di malam di mana mama saya kasih tahu kalau saya memenangkan awards itu, saya cuma baca surat yang diberikan dari company/lembaga yang berwenang atas pemberian awards itu, dan masyaallah, kalau nggak salah saya cuma bilang 'Oooh..' terus udah..!," sambung Marshanda dalam blognya.

"Saat itu saya sama sekali nggak menghargai penghargaan itu. Saya tidak bersyukur sedikit pun atas pencapaian saya. What an arrogant little girl! Don’t u think..?  Bukannya arogan sama orang lain atau siapa, tapi sangat arogan sekali saya sama Yang Maha Kuasa..Yang Maha Memberi… Sama sekali saya nggak bersyukur kepadanya," lanjut Marshanda.

Bentuk Rasa Syukur

Bentuk Rasa Syukur

Setelah berbulan-bulan, Marshand kemudian belajar untuk bersyukur atas segala yang telah ia terima. Dalam proses bersykur itu, Marshanda membuat sebuah puisi yang berisi pujian kepada Allah SWT.

"..beberapa minggu setelahnya, saya merasa dalam hati bahwa sekarang sudah saatnya untuk saya mengenakan jilbab, untuk setidaknya 'membalas' kebaikan dan kasih sayang Allah dengan semampu saya, dengan menaati perintahnya. Malam itu saya merasa saya sangat cinta pada Allah dan perasaan yang saya rasakan berada sangat jauh dalam lubuk hati saya, dan rasa syukur itu sampai terasa mengalir lewat nadi-nadi saya. Dan sampai hari ini, saya pun masih terus berkeinginan dan berusaha supaya bisa terus merasakan kasih sayang Allah dan rasa syukur seperti demikian…."

(Fei/Des)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya