6 Band Ini Melempem Setelah Ditinggal Vokalisnya (Bagian 2)

Melanjutkan artikel berjudul 6 Band Ini Melempem Setelah Ditinggal Vokalisnya, Liputan6.com kembali menyajikan artikel lanjutan.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 17 Sep 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 17:00 WIB
Sejumlah Musisi dan Penyanyi Meriahkan JMF 2014
Grup band Kangen Lagi ikut memeriahkan panggung Jakarta Musik Festival 2014 di Lapangan D Senayan Jakarta, (29/11/2014). Jakarta Musik Festival 2014 digelar selama 36 jam nonstop pada 29-30 November 2014. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Melanjutkan artikel berjudul 6 Band Ini Melempem Setelah Ditinggal Vokalisnya, Liputan6.com kembali menyajikan artikel lanjutan. Di bagian dua ini, ada band yang cukup mapan namun langsung tenggelam setelah ditinggal vokalisnya. Ada juga band pendatang baru yang langsung ditinggal sang vokalis karena perbedaan visi dan misi.

Hengkangnya sang vokalis tidak saja disayangkan para personel, tapi juga para fans. Tak sedikit fans dari band tertentu yang tak mau menerima band pujaannya punya vokalis baru. (fei/Gul)

Berikut 6 band yang melempem setelah ditinggal vokalis, bagian 2:

1. Cokelat

Cokelat Band
Cokelat Band

1. Cokelat

Band Cokelat dengan Kikan sebagai vokalis menjadi band rock yang mencuri perhatian ketika merilis album perdana berjudul Untuk Bintang pada tahun 2000 dengan hits single Pergi. Suara Kikan yang khas membuat band Cokelat yang saat juga beranggotakan Ervin (drum), Edwin (gitar), Ronny (bass), Roberto Pieter (gitar) menjadi cepat digemari.

Sukses dengan album perdana, Cokelat kemudian merilis album ke dua pada 2001 berjudul Rasa Baru. Album ke dua ini semakin menancapkan Cokelat sebagai band yang digilai para remaja kala itu. Single seperti Karma, Jauh dan Luka Lama meledak dan membuat Cokelat mendapat banyak penghargaan. Namun sayang, sang gitaris, Robert Pieter tak terlibat di album ini.

Kikan Namara mengaku kesulitan untuk kembali eksis di dunia entertain tanpa embel-embel Band Cokelat.

Setelah mengeluarkan delapan album, pada 2010 Kikan dan Ervin memutuskan hengkang dari Cokelat. Kabarnya, jadwal yang terlalu padat membuat Kikan dan Ervin tak bisa lagi sejalan dengan Cokelat. Cokelat pun kemudian melakukan audisi untuk pengganti Kikan dan mereka sepakat memilih Sarah Hadju sebagai vokalis baru cokelat.

Sarah Hadju merupakan jebolan Indonesian Idol 2007. Namun tak lama, atau tepatnya pada 19 Desember 2011, Sarah mengumumkan mundur karena alasan tidak cocok dengan Cokelat. Posisi Sarah Hadju kemudian digantikan oleh Jackline Rossy alias Jackline.

Bersama Jackline, Cokelat telah merilis single Hidup Ini Cinta, #Like, dan Sesal. Namun sayang, lagu tersebut tak terdengar, Cokelat pun semakin menghilang.

2. Kangen Band

Kangen Band
Kangen Band

2. Kangen Band

Kangen Band adalah band asal Lampung yang sangat fenomenal. Sebelum muncul di industri musik Tanah Air pada 2007, band ini sudah cukup dikenal di Lampung. Selain itu, latar belakang personelnya yang dari kalangan pekerja kelas bawah membuat band ini menarik perhatian.

Album perdana Kangen Band, Tentang Aku Kau dan Dia yang dirilis pada 2007 dengan single Tentang Bintang dan Selingkuh meledak. Kangen Band pun mendapat penghargaan sebagai Grup Band Terfavorit pada SCTV Award 2007.

Di 2008, Kangen Band yang di bawah bendera Warner Music Indonesia merilis double album berjudul Yang Sempurna (repackage dari album perdana) dan Bintang 14 Hari. Album ini sukses dengan single DOI dan Yolanda. Begitu juga dengan album Pujaan Hati (2009) yang meraih sukses.

Dodhy bersama Andhika membentuk grup baru, Jakarta, Selasa (8/7/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Semakin terkenal, Kangen Band pun kemudian seperti kehilangan arah. Andika, Doddy, Tama, Iim, Bebe, Izzy kemudian dihinggapi banyak persoal pribadi. Puncaknya, pada 11 Maret 2011, markas Kangen Band digrebek karena diduga para personelnya melakukan pesta narkoba. Dari ke enam personel yang ditangkap, empat dibebaskan dan dua orang, Andika bersama Izzy harus diamankan karena terbukti memakai narkoba.

Pada Juli 2012, manajemen memutuskan untuk mengeluarkan Andika dari Kangen Band. Penyebabnya, Andika telah menyalahi kontrak. Tanpa sepengetahuan manajemen, Andika melakukan kerja sama dengan perusahaan lain. Posisi Andika kemudian diganti oleh Reyhan.

Personil Kangen Band, Andika Setiawan (2 kanan), dan Muhammad Bary Alfarizy (kanan), mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri, Jakarta Timur. (Antara)

Kehadiran Reyhan pun membuat perubahan pada penampilan Kangen Band. Para personel Kangen Band tampil lebih rapih dan fasionable. Namun kehadiran Reyhan rupanya tak disukai oleh motor Kangen Band, Doddy. Doddy merasa, Reyhan tidak bisa membawa ruh Kangen Band seperti ketika masih bersama Andika.

Doddy pun kemudian memilih hengkang dan membentuk duo bersama Andika, Kangen Lagi. Meski Kangen Lagi tak begitu terdengar, nama Kangen Band juga semakin tenggelam.

3. Utopia

MUSIC HOURS: Wajah Baru Band Utopia
Meski kehilangan vokalis, band asal Bandung Utopia memilih untuk jalan terus.

3. Utopia

Utopia merupakan band asal Bandung yang mengusung musik pop rock. Suara khas Pia sebagai vokalis cukup menyita perhatian para pecinta musik Tanah Air. Utopia merilis album perdana selftitled pada 2003. Single Terbang dan Antara Ada dan Tiada membuat Utopia diterima dengan baik.

Pada 2005 Utopia merilis album Kekal dengan hits single Seperti Bintang dan Benci. Puncaknya, pada 2007 Utopia merilis album Indah. Album ini menghasilkan single Serpihan Hati, Babby Doll dan Hujan yang cukup diterima dengan baik.

Pia Utopia

Nama Utopia cukup berkibar. Sayang, sejak Pia bersolo karier pada 2010, Utopia seperti tak terurus. Mereka sempat merilis single Mencintaimu Sampai Mati pada 2011 dan cukup sukses. Namun setelah itu Utopia seperti kehilangan arah.

Pada 2014 Pia memutuskan hengkang dari band yang telah ia besarkan. Tak lama Pia hengkang, posisinya digantikan oleh Novi. Tak sampai setahun, Novi juga hengkang dan kini digantikan oleh Anna. Utopia kini hanya beranggotakan tiga personel, Anna (vokal), Mplay (gitar) dan Tommy (drum).

Setelah ditinggal Pia, Utopia pun kini mengusung musik yang lebih nge-pop.

4. d'Bagindas

d'Bagindas
d'Bagindas

4. d'Bagindas

Munculnya nama band d'Bagindas cukup fenomenal. d'Bagindas muncul di tengah derasnya band beraliran pop Melayu seperti Kangen Band dan ST12. Lagu C.I.N.T.A dari d'Bagindas cukup populer ketika itu. Selain C.I.N.T.A, single lainnya seperti Apa yang Terjadi?, Empat Mata dan Tak Seindah Malam Kemarin pun cukup diterima dengan baik.

Pada 2011, band yang beranggotakan Mike (gitar), Bian (vokal), Dandy (gitar), Tile (gitar), Leo (drum) dan Indra (bass) kemudian merilis album ke dua berjudul Yang No. 1. Album ini pun cukup diterima dengan baik berkat single Suka Sama Kamu, Ay dan Maafkan.

d'Bagindas

Namun pada akhir 2013, konflik pun menghinggapi d'Bagindas. Bian sang vokalis hengkang dan diikuti oleh personel lainnya. Pada 2014, d'Bagindas mengumumkan mengganti nama menjadi Bagindas dan kini hanya beranggotakan dua personel, Mike (gitar) dan Andra (vokal).

Sejak ganti personel, d'Bagindas pun tak terdengar karyanya.

5. Boomerang

[Liputan6.com] Band Boomerang
Band Boomerang. (Liputan6.com/Panji Diksana)

5. Boomerang

Boomerang merupakan band pengusung musik metal yang matang di berbagai festival musik rock di Indonesia. Band asal Surabaya yang beranggotakan Roy Jeconiah (vokal), John Paul Ivan (gitar), Hubert Henry (bass) dan Farid Martin (drum) ini kemudian digaet oleh produser musik rock terkenal, Log Zhelebour.

Pada 1 Juli 1994, Boomerang merilis album self title dengan hits single Kasih. Meski baru album perdana, namun Boomerang cukup dikenal sebagai band rock metal, yang kala itu memang jarang ada band dengan mengusung musik serupa.

Sejak 1994 hingga 2000, Boomerang rutin merilis album. Mereka pun telah menghasilkan single-single terkenal seperti Generasiku, Larantuka, Pelangi, Bawalah Aku, Berita Cuaca, Tragedi, Gadis Extravaganza dll.

John Paul Ivan dan Roy Jeconiah membentuk band RI-1 [Foto: Ferry Noviandi/Liputan6.com]

Keretakan di tubuh Boomerang mulai terasa setelah John Paul Ivan memutuskan hengkang pada 2005. Ivan membentuk band baru bersama Bondan Prakoso dan Cliff dengan nama Trio JPI. Setelah Ivan hengkang, Roy kemudian menyusul keluar pada 2010.

Roy dan Ivan membentuk band RI-1, singkatan dari Roy dan Ivan bersatu. Setelah ditinggal Ivan dan Roy, Boomerang hanya beranggotakan tiga orang. Henry, mengisi vokal dan bass, Faried penabuh drum dan Tommy memegang gitar. Meski hanya bertiga, Boomerang mampu merilis album berjudul Reboisasi yang dirilis pada 2012.

Pada 2013, Babas masuk ke Boomerang dan mengisi posisi vokalis. Bersama Babas, Boomerang merilis album berjudul Harmonisasi Tak Seragam pada 1 Juni 2014. Nama Boomerang memang tak seperti 10 tahun lalu. Namun dengan formasi baru, band ini menjadi salah satu band paling setia mengusung musik rock dengan lagu-lagu bertema sosial.

6. Jamrud

Jamrud
Jamrud

6. Jamrud

Bersama Boomerang, Jamrud merupakan band rock yang disegani di pertengahan 1990-an. Jika Boomerang mengusung musik rock dengan lagu bertema sosial, Jamrud band rock dikenal dengan liriknya yang nakal. Selain itu, Jamrud juga memiliki vokalis rock dengan suara lantang, Krisyanto.

Merilis album perdana pada 1995 berjudul Nekad, Jamrud yang beranggotakan Krisyanto (vokal) Aziz (gitar), Ricy Teddy (bass), Fitrah (gitar) dan Sandy (drum) meraih sukses dengan single Nekad, Ayam dan Rasa Cinta Padmu.

Nama Jamrud semakin berkibar saat merilis album Putri (1997) dengan single Putri, Maaf dan Cerita Jalanan. Begitu pun dengan album Terimakasih (1998) dengan single Otak Kotor, Berakit-Rakit, Dokter Suster, Kurang Piknik dan Terimakasih.

Pada album ke empat berjudul Ningrat (2000), Jamrud dilanda musibah yang cukup dahsyat. Dua personelnya, Fitrah Alamsyah dan Sandy Handoko harus meregang nyawa karena kecanduan Narkoba. Namun di tengah musibah tersebut, album Ningrat malah meraih sukses luar biasa.

Single Pelangi di Matamu, Ningrat, Kabari Aku, Asal British, Surti-Tejo dan Jauh (Andaikan...) mengantar album ini meraih penjualan hingga dua juta keping.

Namun setelah Jamrud merilis tujuh album, Krisyanto memilih hengkang. Pria yang memiliki khas topi kupluk dan kacamata hitam ini mengaku jenuh dengan Jamrud dan memilih untuk bersolo karier. Pada 2009, Krisyanto merilis album Mimpi. Namun sayang, album tersebut gagal.

Hengkangnya Krisyanto disesali para personel Jamrud. Namun, Jamrud kemudian mencari pengganti Krisyanto dan ditemukan lah sosok Jaja 'Donald' Amdoni. Jamrud juga menambah gitaris, Irwan dan drummer, Danny. Dengan personel baru, Jamrud kemudian merilis album New Performance 2009.

Album New Performance 2009 tak begitu terdengar. Fans merasa Jamrud identik dengan Krisyanto dan tidak bisa dipisahkan dengan vokalis bersuara lantang itu. Jamrud jalan terus. Setelah Donal, Jamrud menambah satu vokalis pendamping Donal. Pilihan itu jatuh pada sosok Iwan vox.Namun tak lama bergabung, sekitar April 2011 Iwan memilih mundur kemudian disusul Donal.

Bak gayung bersambut, setelah Donal dan Iwan hengkang, Krisyanto memutuskan untuk kembali ke Jamrud. Kedatangan Krisyanto pun disambut dengan tangan terbuka oleh personel Jamrud dan disyukuri oleh para fans. Pada 2012, dengan formasi Krisyanto (vokal), Aziz (gitar), Ricky Teddy (bass), Danny (drum) dan Irwan (gitar) merilis album Saatnya Menang.

Selanjutnya >> 6 Band Ini Melempem Setelah Ditinggal Vokalisnya (Bagian 3)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya