Liputan6.com, Jakarta Langsung melanjutkan adegan terakhir di part 1-nya, The Hunger Games: Mockingjay part 2 dimulai dengan peristiwa setelah Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) yang nyaris mati karena cekikan Peeta Mellark (Josh Hutcherson).
Prim, adik Katniss dikirim untuk bicara pada Peeta. Tapi Peeta tahu dan malah makin marah. Peeta yang sudah dicuci otaknya oleh pihak Capitol, menumpahkan kebenciannya dengan terus menyalahkan Katniss atas apa yang sudah terjadi. Katniss makin bertekad ingin menghabisi Presiden Snow (Donald Shuterland).
Setelah pesta pernikahan Finnick Odair (Sam Claflin) dan Annie, Katniss menyelinap masuk pesawat yang dikirim ke Distrik 2. Katniss ingin terlibat rencana tim yang dipilih untuk mengebom Capitol. Bersama Gale (Liam Hemsworth), Cressida, Kapten Boggs, Castor, Pollux dan beberapa prajurit terpilih juga Finnick yang mempercepat bulan madunya, mereka menuju Capitol yang berjarak 70 blok dengan membawa alat pendeteksi ranjau, Ho-Lo. Finnick mengatakan ini seperti Hunger Games ke-76.
Advertisement
Di tengah kota yang sepi dan sudah luluh lantah, tiba-tiba sebuah truk mendekat. Ternyata Peeta yang datang. Ia dikirim Presiden Coin (Julianne Moore) untuk memastikan Katniss tak melakukan hal di luar perintah.
Katniss curiga, Peeta dikirim untuk menyingkirkannya. Katniss diberi tahu jika Coin merasa terancam dengan popularitasnya sebagai Mockingjay.
Sayangnya, Kapten Boggs harus tewas setelah terkena sisa ranjau yang tak terdeteksi. Sebelum mati, ia memindahalihkan tugas dan mempercayakan Ho-Lo pada Katniss. Setelah memastikan sisa blok ternyata penuh dengan ranjau di setiap 10 langkah, akhirnya mereka memilih jalan bawah tanah.
Tapi sayangnya, kamera pengawas menangkap gambar mereka. Segera saja, Presiden Snow merancang perintang agar Katniss dkk tak akan sampai ke Capitol.
Lewat makhluk bernama muts, satu per satu prajurit tewas, termasuk Finnick. Katniss makin murka. Hanya bersisa 5 orang saja, Katniss, Gale, Peeta, Cressida dan Pollux. Sudah hampir sampai ke pusat kota, mereka mampir ke rumah teman Cressida yang ternyata adalah Tigris, penata gaya di Capitol yang sudah berubah wajahnya menjadi seperti kucing.
Melalui pengumuman di televisi, Presiden Snow menyuruh semua warga untuk bersiap-siap masuk ke istana untuk dievakuasi. Ternyata ia akan menghancurkan kota. Katniss dan Gale memutuskan mereka berdua yang maju, meninggalkan Peeta, Cressida dan Pollux di rumah Tigris.
Baca Juga
Â
Hampir sampai di pintu gerbang, tiba-tiba terjadi ledakan. Para pemberontak sudah sampai di kota, membombardir pasukan Peacemaker dan antek-antek Capitol lainnya. Gale sudah ditangkap.
Katniss lari sekuat tenaga menghindari hujan peluru. Hingga ia melihat sebuah pesawat terbang rendah dan menurunkan parasut yang ternyata adalah bom. Warga Capitol mati berceceran. Katniss lalu melihat Prim yang bertugas sebagai tim perawat menolong seseorang di depannya. Namun, sebuah ledakan kembali terjadi. Prim tewas di depan mata Katniss.
Cerita bergulir beberapa waktu kemudian. Capitol sudah dikuasai Distrik 13 dan Presiden Coin menjadi pemimpin interim hingga Presiden Snow dieksekusi. Katniss yang sudah membaik dipilih sebagai eksekutor. Sebelum itu, ia menemui Presiden Snow. Snow mengatakan jika semua ini adalah rencana Coin. Katniss tak terima karena ia harus kehilangan adiknya. Apalagi Gale seperti membenarkan jika semua atas perintah Coin. Lalu tibalah saat eksekusi.
Apakah Katniss benar-benar mengeksekusi Snow dengan panahnya sendiri? Atau justru Coin yang akan mati di tangannya? Setelah semua berakhir, pada siapa akhirnya Katniss melabuhkan hatinya?
The Hunger Games: Mockingjay part 2 mengakhiri kisah Katniss Everdeen sebagai seorang gadis simbol pemberontakan pada sebuah diktator. Katniss tak hanya jadi pemenang Hunger Games yang paling tangguh. Tapi juga digambarkan seorang manusia biasa. Ia juga bisa marah dan dendam karena harus kehilangan adiknya. Jennifer Lawrence memperlihatkan aktingnya yang makin berwatak.
Kisah cinta Katniss, mungkin sudah bisa ditebak sejak Hunger Games pertama dimulai. Tapi seperti juga Katniss, kita dibuat bimbang. Apakah memilih Peeta yang ikut bertarung bersamanya di arena, mempertaruhkan nyawa. Atau Gale, sahabat masa kecil yang ia kasihi.
Akhir The Hunger Games: Mockingjay part 2 cukup membuat kita tersenyum puas. Pilihan hidup Katniss yang akhirnya menepi juga membuat kita lega. Mockingjay part 2 mungkin tak akan membuat semua penonton puas. Tapi paling tidak, semua berakhir dengan manis. Itu rasanya yang (sebagian) penonton (lain) inginkan. (Puj/Ade)*