Kim Kardashian Dirampok, Mantan Bodyguard: Itu Karma

Menurut mantan bodyguard-nya, perampokan yang dialami oleh Kim Kardashian adalah karma.

oleh Nilam Suri diperbarui 05 Okt 2016, 19:50 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 19:50 WIB
Kim Kardashian
Menurut mantan bodyguardnya, perampokan yang dialami oleh Kim Kardashian adalah karma yang menimpanya.

Liputan6.com, Canberra Steve Stanulis, dulunya adalah pengawal pribadi Kim Kardashian. Namun, pada bulan Mei 2016, suami Kim, Kanye West, memecatnya. Kanye menuduh pria 42 tahun itu menggoda istrinya.

Steve Stanulis adalah mantan petugas kota Staten Island, New York.

Mendengar kabar Kim Kardashian dirampok, Steve Stanulis lantas buka suara. Menurutnya, apa yang terjadi pada Kim adalah karma.

Dalam sebuah wawancara dengan radio Australia Rabu pagi, Steve Stanulis ditanya, apakah dia bisa mencegah perampokan yang dialami Kim Kardashian seandainya mantan polisi ini masih menjadi pengawal pribadinya.

"Aku tidak tahu apakah aku bisa melumpuhkan lima orang bersenjata, atau bisa jadi hal itu adalah karma," jawabnya sambil tertawa kecil.

Steve Stanulis adalah mantan petugas polisi di kota Staten Island, New York. Dalam wawancaranya itu, Steve juga menyerang Kanye West. Dia mengatakan, suami Kim Kardashian itu bukanlah orang yang menyenangkan untuk bekerja sama.

Steve Stanulis saat masih mengawal Kim Kardashian dan Kanye West.

Ketika muncul di acara Good Morning Britain pada hari Selasa kemarin, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (5/10/2016), Steve mengatakan, kurangnya rasa hormat Kim dan Kanye pada tim keamanan mereka pada akhirnya akan menghantui mereka.

"Dengar, mereka pantas mendapatkannya. Mereka sama sekali tidak menghargai pentingnya keamanan untuk orang seterkenal mereka," tekan Steve.

"Ketika aku bekerja untuk mereka, Kanye sering pergi sendiri dengan taksi, dan meninggalkanku di taksi yang berbeda."

Menurut Steve Stanulis, Kim Kardashian dan Kanye West tidak menghargai pentingnya keamanan untuk orang seterkenal mereka.

Kelakuan Kanye itu membuat Steve marah, karena pelantun "Heartless" itu membuat Steve tidak bisa mengerjakan tugasnya secara maksimal.

Dalam wawancara tersebut, Steve juga berargumen bahwa perampokan itu 100 persen adalah pekerjaan orang dalam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya