Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan kata akustik ke dalam sebuah nama band, barangkali hanya sedikit kita dengar di Indonesia. Contoh saja salah satunya adalah Jikustik. Nah, ternyata selama ini terdapat sebuah band yang menggunakan unsur tersebut. Mereka adalah Poinkustik yang terbentuk di Bandung.
Poinkustik sendiri berdiri pada akhir 2009 dan awalnya didirikan oleh Firman yang merekrut beberapa teman semasa kuliahnya di UNPAS Bandung. Nama Poinkustik diambilnya dari kata "Point" yang artinya titik dan tentunya kata "Akustik".
Advertisement
Baca Juga
Diharapkan oleh para personelnya kalau suatu saat, band ini bisa mencapai titik puncak karier bermusik di Indonesia, bahkan di mancanegara. Konsep awal yang dibentuk adalah sebuah band yang benar-benar akustik dilengkapi oleh string dan brass section. Namun seiring berjalannya waktu dan kesibukan masing-masing personil, band ini akhirnya vakum.
Firman sempat bergabung dengan band lain, yang menghadapkannya untuk bertemu dengan Opik. Bersama Opik, ia melakukan reformasi terhadap Poinkustik pada akhir 2013. Akhirnya, terbentuklah kembali formasi baru Poinkustik yang formasinya adalah Firman (vokal), Opik (gitar), dan Boif (bass). Mereka dibantu oleh dua pemain tambahan, Reo (keyboard) dan Galih (drum).
Selama perjalanan beberapa tahun ini, Poinkustik telah tampil di banyak acara. Mereka sempat menjadi band pendamping Kahitna, Sammy Simorangkir, Judika, Raisa, Tulus, dan Maliq & D'essential di beberapa konser di Bandung.
Poinkustik telah memiliki cukup banyak single. Lagu perdana mereka adalah "Cukup Tau" yang diciptakan oleh Firman pada 2014. Liriknya terinspirasi dari kisah nyata salah satu personil Poinkustik. Mengusung musik yang easy listening, album perdana Poinkustik juga telah dirilis.