Posesif, Angkat Sisi Lain dari Cinta Pertama

Posesif jadi karya pertama Palari Films.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 12 Sep 2017, 17:20 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 17:20 WIB
posesif
[Foto: google]

Liputan6.com, Jakarta - Rumah produksi Palari Films membuat karya perdananya yang berjudul Posesif. Film yang dibintangi oleh Adipati Dolken ini disutradarai oleh Edwin. Posesif sendiri rupanya merupakan film terpanjang Edwin yang akan rilis di bioskop Tanah Air.

Sebelumnya, ia beberapa kali menggarap film untuk pasar festival internasional. Di antaranya Babi Buta yang Ingin Terbang, memenangkan FIPRESCI Award 2009, Postcard from the Zoo yang terseleksi berkompetisi di Brinale 2012, dan masih banyak lagi.

Hasil jepretan Adipati Dolken. (Instagram/adipati)

"Ini film panjang ketiga. Film ini yang mau saya bikin dari dulu. (Film) ini surat cinta saya untk cinta pertama. Feeling deg-degan. Mengomunikasikan perasaan enggak gampang. Itu selalu buat saya tertarik. Ada manisnya, tegangnya," tutur Edwin, di Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).

Ia melanjutkan, "Secara teknik menyenangkan. Satu hal yang saya tekankan buat diri sendiri, saya ingin sekali mngeksplor akting para aktor dalam film. Kebetulan saya kerja sama dengan orang-orang yang mmberikan segalanya dalam akting. Saya cukup yakin bhwa film ini punya kualitas akting yang dibanggakan."

Untuk naskah Posesif ini sendiri sudah dibuat selama kurang lebih setahun lamanya oleh Gina S Noer. Dan banyak hal menarik dari cerita yang akan disuguhkan dari film ini.

"Kalau ngomongin film remaja, kisah cinta pertama enggak disetujuin. Apa sih cinta remaja yang belum pernah diomongin. Kami suka film remaja. Film ini jadi surat cinta buat cinta pertama, karena banyak yang ngentengin cinta pertama," jelas Gina di tempat yang sama.

Adipati Dolken (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Posesif bercerita tentang Lala (Putri Marino) si atlet loncat indah yang hidupnya jungkir balik setelah menemukan cinta pertamanya, Yudhis (Adipati Dolken). Janji setia Lala untuk Yudhis malah jadi jebakan, karena cinta Yudhis yang awalnya sederhana dan melindungi ternyata rumit dan berbahaya.

Lala pun mengambang dalam pertanyaan: Apa arti cinta? Apakah seperti loncat indah yang bila gagal, ia harus coba lagi atas nama kesetiaan? Atau ia hanya sedang tenggelam dalam kesia-siaan. Film ini akan tayang pada Oktober 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya