Liputan6.com, Jakarta - Maruli Tampubolon dikenal sebagai seorang penyanyi yang terkadang menjajal aktingnya di beberapa film. Tahun ini, ia siap merilis album baru dengan 12 lagu. Pernah berduet dengan Syahrini dan Raisa, ia pun membeberkan rinciannya.
"Single sudah banyak, menjadi suatu penantian cukup lama buat saya keluarkan album. 9 September launcing album pertama saya, judulnya masih untitled," terang Maruli Tampubolon kepada para pewarta di kantornya di kawasan Tulodong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (13/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Tentunya, Maruli Tampubolon memiliki lagu yang menjadi andalannya di album baru nanti. Kisah lirik lagunya pun turut dibeberkan oleh bintang film Terjebak Nostalgia itu.
"Lagu ujung tombaknya 'Semurni Embun Pagi', karena lagunya mengisahkan tentang suatu cerita cinta, di mana saat orang awal mula jatuh cinta gimana," Maruli Tampubolon menyampaikan.
Pernikahan di Bali
Ternyata bukan hanya tema lagunya yang membuat Maruli Tampubolon terpacu dalam menjadikan lagu tersebut sebagai andalan untuk album perdana. Sejarah bersama Raffi Ahmad juga menjadi salah satu alasannya.
"Lagunya ada sejarah yang bagus. Saya pernah nyanyiin lagu ini dibuat sama sahabat saya, Aldi. Dia pilih saya untuk menyanyi, dan waktu itu Raffi juga menyuruh aku nyanyiin. Nah lagu ini tuh untuk nikahannya Raffi dan Nagita dulu. Saya bawain pas mereka nikah di Bali," ujar Maruli.
"Semurni Embun Pagi" diakui Maruli Tampubolon merupakan lagu pertama dalam album ini. Ia menganggap lagu tersebut simple, easy listening, memiliki medium tempo, dan bisa didengarkan pagi, siang, maupun malam.
Advertisement
12 Lagu
Album barunya nanti akan berisi 12 lagu karya Maruli sendiri, karya Andi Riyanto, karya Aldi Nada Permana, dan karya Denis Lusi. Tak hanya itu saja. Lagu "Kau Ucap Selamat Tinggal", "Bahagia Tanpa Ku", "Cinta", dan "Butterfly" yang berduet dengan Raisa juga menjadi andalannya.
"Ada tulisan bapak dan tante saya. Pokoknya albumnya, isi lagunya, mengisahkan tentang percintaan. Atau kehidupan kisah cinta yang dilihat aspek banyak, kehilangan cinta, menemukan cinta, atau kesemuan di dalam menjalankan kisah hidup," ia menjabarkan.
"Kami buat album ini lintas genre... Saya buatnya dinamis karena itulah kontribusi kita untuk industri musik Indonesia. Lagu-lagunya memang serius dan berat, tapi ya itulah apresiasi dan cara kami merefleksikan cinta terhadap musik," Maruli menyampaikan.