Gandeng Raffi Ahmad, Kemenag Perkuat Pendidikan Islam Berbasis Kurikulum Cinta

Romo meyakini, kurikulum berbasis cinta ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kepedulian sosial.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 20 Mar 2025, 09:31 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 09:31 WIB
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kememag RI) menggandeng Raffi Ahmad, sebagai utusan khusus presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni untuk mensyiarkan dunia pendidikan Islam.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kememag RI) menggandeng Raffi Ahmad, sebagai utusan khusus presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni untuk mensyiarkan dunia pendidikan Islam. (Radityo).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kememag RI) menggandeng Raffi Ahmad, sebagai utusan khusus presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni untuk mensyiarkan dunia pendidikan Islam. Menurut Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i pihaknya memiliki kurikulum khusus yang dinamakan kurikulum cinta.

“Kurikulum berbasis cinta merupakan langkah strategis dalam menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kepedulian terhadap lingkungan serta sesama manusia. Ketika kita berbicara tentang cinta, kita berbicara mengenai rasa kemanusiaan, toleransi, empati, dan tanggung jawab bersama,” kata Romo kepada awak media di Jakarta, seperti dikutip Jumat (20/3/2024).

Romo meyakini, kurikulum berbasis cinta ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kepedulian sosial.

“Kurikulum Cinta menekankan pendidikan Islam memiliki peran sentral dalam menjaga kebinekaan dan persatuan bangsa. Dengan menginternalisasikan nilai-nilai cinta dalam pembelajaran di madrasah, diharapkan lahir generasi yang mampu menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat,” tutur Romo saat talkshow yang dihelat Kementerian Agama bertema ngobrolin pendidikan Islam (Ngopi) di Asrama Haji Jakarta, Rabu (19/3/2025). 

Senada dengan itu, Raffi Ahmad berpendapat kurikulum cinta merupakan inisiasi dan ide yang original dari Menteri Agama yang dapat menjawab kebutuhan para pelajar.

“Cinta yang seperti apa? Tentu cinta yang hakiki, dimana di situ konsep cinta dengan Tuhan yang hakiki, cinta dengan sesama manusia yang hakiki, bahkan yang lebih penting juga, tidak kurang pentingnya, cinta dengan alam yang sekarang semua kita tahu ada tantangan climate change. Nah, kurikulum berbagai cinta itu ingin yumenjawab problem itu,” yakin Raffi.

Promosi 1

Memperkuat Kolaborasi Antarmadrasah

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno menyampaikan acara digelarnya menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara madrasah, tokoh pendidikan, dan generasi muda. Apalagi dengan kehadiran Raffi Ahmad.

“Dengan hadirnya tokoh publik yang dekat dengan anak muda, kami ingin memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa madrasah agar lebih percaya diri dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ungkapnya.

“Jadi dengan Kurikulum berbasis cinta yang kita dorong melalui acara ini bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari, sehingga generasi muda tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan memiliki empati sosial yang tinggi,” imbuhnya memandasi.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya