Jadi Penjahit Keliling, Begini Serunya Peran Dude Harlino di Sinetron Calon Presiden

Sinetron Calon Presiden ditayangkan mulai Senin, 7 Januari 2019 mulai pukul 17.00 WIB.

oleh Telni Rusmitantri diperbarui 06 Jan 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2019, 15:30 WIB
Sinetron Calon Presiden
Adegan Sinetron Calon Presiden. (Sinemart / SCTV)

Liputan6.com, Jakarta SCTV tak henti memanjakan pemirsa dengan sinetron yang menarik. Kali ini tayangan terbaru di stasiun televisi Satu Untuk Semua itu bertajuk Calon Presiden.

Seolah ikut dalam euphoria tahun politik yaitu 2019, yaitu ada hajatan pemilihan presiden, sinetron drma komedi ini sejatinya bercerita tentang realitita sosial di masyarakat.

Ada nama besar Imam Tantowi sebagai pemilik cerita dan penulis skenario Calon Presiden. Rumah produksi Sinemart mendapuk Ucik Supra, sutradara senior, untuk mengarahkan akting bintang-bintang sinetron kondang. Sebut saja Dude Harlino dan Alyssa Soebandono.

Di bawah bendera Sinemart Production, bukan kali ini asja pasangan suami istri ini beradu akting. Dude-Icha sempat bermain bersama dalam sinetron Cinta Kedua (2018) serta Gali Lobang Tutup Lobang (2017).

Dude berperan sebagai Mustakim sedangkan Icha menjadi Rohmah. Adu akting mereka menawan dalam sinetron yang hadir setiap pukul 17.00 WIB, mulai Senin (7/1/2019).

Sederet pesinetron lain juga meramaikan ensembel pemain. Ada pesinetron muda Omar Daniel dan Cut Syifa. Sementara Cut Memey yang sudah terbiasa bermain dalam drama komedia dengan latar cerita kaum marginal membuat Calon Presiden makin meriah.  

 

 

 

 

Sinopsis Global

Calon Presiden
Adegan sinetron Calon Presiden (Sinemart)

Seorang penjahit keliling di pinggiran Jakarta bernama Mustakim mengatakan kepada para tetangga dan pelanggannya, waktu selamatan 7 bulan kandungan isterinya bahwa dia dan Ruhmah, istrinya, mencita-citakan anak yang dikandungnya itu kalau besar nanti bisa jadi presiden.

Jelas, para tamu yang hadir pada upacara 7 bulan kandungan itu kaget, bahkan ada yang tersedak. Omongan iseng itu ternyata menjadi malapetaka bagi dirinya dan juga isterinya. Bahkan termasuk banyak yang menyebut dia itu orang nggak tahu diri. Penjahit keliling sok mimpi anaknya jadi presiden. Itu cita-cita yang kelewat kurang ajar.

Tentu saja Mustakim kewalahan menghadapi cercaan dari tetangga bahkan siapa saja yang mendengar cerita tentang cita-cita itu. Dan yang paling tersinggung itu Bang Toip, RW Rawa Kopi dan istrinya Jubaedah. Merekalah yang paling rajin menggunjing Mustakim, dan Ruhmah...

Harapan yang bikin heboh kampung itu, pada awalnya hanyalah semacam ekspresi kegembiraan orang tua yang akan menyambut kelahiran anak pertamanya. Maklum, Mustakim dan Ruhmah cukup lama menanti momongan sejak menikah enam tahun lalu.

 

 

 

Demokratis Dinamis

Sinetron Calon Presiden menggambarkan dinamika kehidupan masyarakat bawah yang heterogen di suatu lingkungan pemukiman di pinggiran kota Jakarta,, Mereka datang dari macam latar belakang ekonomi, profesi, pendidikan, beragam suku, karakter, obsesi, harapan dan cita-cita berbeda dalam suatu masyarakat yang kian berkembang menuju masyarakat yang demokratis dan dinamis.

Dan cita-cita seorang penjahit keliling atau bagian dari kaum marginal, yang sangat mendambakan anaknya yang akan lahir nantinya bisa jadi calon presiden. Itu menjadi pemicu terjadinya perseteruan antara RW Toip dengan Bang Mustakim, si tukang jahit, yang semakin meluas ke mana-mana. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya