Liputan6.com, Jakarta FTV SCTV Kamis pagi ini berjudul Ngejar Dara Dapat Cinta. Kisahnya tentang Dara (22th) kaget ketika tanpa sengaja mendengar pembicaraan Pak Ario (45th), pamannya dengan bibinya, Bu Ario (44th) yang merencanakan ingin merebut semua harta kedua orang tuanya yang baru saja meninggal. Rupanya kedua orang tua Dara mewariskan semuanya pada anak tunggalnya, Dara dengan catatan Dara harus menikah dulu.
Pantesan Pak Ario yang biasanya cuek pada Dara tiba-tiba baik dan ingin merawatnya bahkan sengaja mencarikan jodoh buat Dara. Dan, Dara juga tidak bisa protes ketika pamannya mengambil alih perusahaan papa Dara dengan alasan Dara masih belum siap memimpin perusahaan. Apa yang terjadi di FTV SCTV pagi ini selanjutnya...?
Advertisement
Ternyata Pak Ario dan Bu Arioberusaha mencari calon suami Dara yang bisa dia peralat. Bu Ario bahkan diam-diam wawancara tukang kebun, tukang sayur dan tukang baso yang lewat di depannya. Namun semuanya gagal karena tidak bisa akting jadi pengusaha kaya dan sukses. Pak Ariodan Bu Ario akhirnya pergi ke jalanan siapa tahu ada yang cocok jadi suami Dara.
Advertisement
Tapi, tiba-tiba dia dihadang oleh Handika (23th) yang tidak suka melihat tingkah Pak Ario dan Bu Ario yang sombong di daerah kekuasaannya. Handika minta Pak Ario dan Bu Ario menyerahkan semua dompetnya. Awalnya Bu Ario dan Pak Ario kaget dan tidak terima. Bu Ario bahkan lebay bilang dia adalah orang penting dan bisa menjebloskan Handika ke penjara.
Ikuti terus FTV SCTV pagi ini....
Keki
Handika tidak takut malah menantang. Pak Ario tiba-tiba tersenyum dan bilang “Kalo lo mau uang lebih banyak. Sebaiknya lo ikut gue. Gue ada job buat lo” Mendengar uang banyak Handika tentu saja tertarik. Sedangkan Bu Ario malah protes bagaimana sih, malah sembarangan kasih job buat preman. Pak Ario menyuruh Bu Ario jangan protes. Menurutnya Handika akan terlihat tampan jika di make over. Bu Ario akhirnya setuju.
Handika tercenung. Sebetulnya walaupun dia jadi preman, dia hanya malakin uang dari orang-orang kaya yang dianggap sombong. Dia sengaja ngumpulin banyak uang karena ingin membangun sebuah rumah singgah yang layak untuk anak-anak jalanan yang selama ini dia asuh. Handika akhirnya mau kerja dengan Pak Ario. Pak Ario senang dan segera membawa Handika ke rumahnya. Sebelumnya Handika yang tampilannya preman abis dipermak jadi ganteng dan terlihat berkelas. Sampai Bu Ario nyaris kesengsem membuat Pak Ario keki.
Advertisement
Butuh Uang
Handika hanya disuruh menikahi Dara beberapa hari setelah semua warisan jatuh ke tangan Dara. Handika harus segera melenyapkan Dara hingga semua warisan akan jatuh ke tangan Pak Ario. Dalam hati Handika kaget sedemikian jahatnya Pak Ario sama Dara. Siapa Dara sebenarnya? Pak Ario akhirnya mempertemukan Dara dengan Handika. Dara yang sudah tahu rencana jahat pamannya langsung benci sama Handika yang dianggap sama jahatnya dengan pamannya. Walaupun Dara kagum dengan kegantengan Handika. Sedangkan Handika merasa kasihan pada Dara. Dara langsung menolak menikah dengan Handika dengan alasan belum mengenal Handika.
Pak Ario akhirnya menyuruh Handika membawa Dara jalan-jalan biar saling mengenal. Handika harus bisa membujuk Dara agar mau menikah dengannya. Dara terpaksa menurut, Handika bukannya membujuk Dara. Dia malah kesal melihat Dara yang judes padanya. Handika akhirnya terus terang bilang dia enggak butuh uang, dia juga enggak mau menikah dengan Dara. Baguslah, artinya lo bisa pergi sekarang juga kata Dara. Namun Handika bilang dia mau menikah dengan Dara untuk menolong banyak orang. Apa hubungannya?? Dara makin kesal dengan alasan Handika yang terkesan dibuat-buat. Handika bilang dengan cara apapun dia akan menikah dengan Dara.
Di tengah perjalanan saat Handika lengah. Dara memilih kabur dan lari dari situ. Handika tidak berhasil mengejarnya dan lapor sama Pak Ario. Pak Ario tidak mau tahu. Handika harus menemukan Dara bagaimanapun caranya. Pak Ario tidak peduli kalo Dara sudah menikah dan mendapat warisan. Ini masalahnya Dara lari saat belum menikah. Mau tidak mau Handika harus mencari Dara. Karena Handika butuh uangnya juga.
Terkatung-katung
Dara yang terkatung-katung sedih mengingat kedua orang tuanya. Jalan tengah malam kelaparan dan kehujanan. Dara akhirnya pingsan dan diketemukan oleh Mujo (22th) dan Husna (20th) mereka adalah pemulung sampah. Mujo dan Husna kasihan melihat Dara dan sepakat membawa Dara ke rumah singgah mereka. Ternyata itu adalah rumah singgah anak-anak jalanan yang bekerja di jalanan sebagai pengamen, tukang asongan dan pemulung. Saat Dara siuman. Dara kaget bangun di rumah yang kumuh dan banyak anak-anak jalanan yang menatapnya.
Mujo tersenyum menyuruh Dara jangan takut padanya. Dia kemudian memberikan makanan dan minuman buat Dara. Meskipun mereka kumal Dara melihat mereka adalah orang baik. Mujo menyuruh Dara tinggal sementara di sana. Namun Husna mengingatkan Mujo harus izin Bos besar dulu. Mujo jawab Bos besar pasti setuju. Karena dia orangnya baik walaupun terlihat garang. Husna akhirnya setuju. Dara penasaran siapa yang dibilang Bos besar sama mereka.
Sementara, Handika kesal sekali karena mencari Dara kemana-mana tidak ketemu. Handika memutuskan menengok anak-anak di rumah singgah dan membelikan beberapa nasi bungkus. Anak-anak yang sedang mengerubungi Dara terlihat senang mendengar suara Handika yang memanggil dari luar. Dara merasa hapal suara itu dan mengintip. Dia kaget ternyata itu adalah Handika.
Dara panik tidak mau ketahuan Handika. Dara menutup kepalanya dengan kerudung kumal yang ada di sana. Sementara Mujo laporan dia menemukan orang terlantar. Handika ingin melihatnya, dia kaget melihat Dara yang menutup semua mukanya dengan kerudung. Dara sama sekali tidak mau membuka kerudungnya. Mujo akhirnya membela Dara yang mungkin takut melihat Handika.
Handika akhirnya bilang Dara boleh tinggal di situ asal jangan ngebebanin yang lainnya. Dara disuruh kerja seperti yang lainnya. Dara cuma mengangguk. Dara mengira Handika orang jahat yang memperalat anak-anak jalanan. Dara malah ingin menolong mereka bebas dari Handika.
Advertisement