Kahitna Ultah ke-34, 6 Lagu Mereka Bikin Baper Sepanjang Masa

Pada 24 Juni 2020 kemarin, Kahitna merayakan ulang tahun ke-34. Melahirkan puluhan hit, ini 6 di antaranya. Adakah favorit Anda?

oleh Wayan Diananto diperbarui 25 Jun 2020, 11:40 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 11:40 WIB
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

Liputan6.com, Jakarta Tidak mudah mempertahankan eksistensi hingga melampaui 3 dasawarsa. Hanya segelintir band yang mampu melakukannya. Kahitna satu dari yang sedikit itu. Didirikan pada 24 Juni 1986 di Bandung, Jawa Barat, Kahitna telah melahirkan 8 album sukses.

Kiprah Kahitna yang dipayungi Musica Studios dimulai saat merekam album Cerita Cinta pada 1994. Album debut Kahitna itu melahirkan dua hit besar, “Cerita Cinta” dan “Seandainya Aku Bisa Terbang.”

Kahitna kini dimotori Yovie Widianto, Carlo Saba, Hedi Yunus, Mario Ginanjar, Bambang Purwono, Dody Is, Andrie Bajuadjie, Budiana Nugraha, dan Harry Sudirman. Merayakan ulang tahun ke-34 semalam, Showbiz Liputan6.com merilis 6 hit besar Kahitna yang menembus ruang dan waktu. Simaklah.

1. Cerita Cinta

Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

Heey yee iyee iyee ye ye ye ye! Dari intronya saja kita bisa membayangkan betapa gembiranya hati yang jatuh cinta. Dibawakan dengan groovy oleh Ronni Waluya, Carlo Saba, dan Hedi Yunus, keceriaan lagu ini ajaibnya tak terasa jadul saat dibawakan 10 atau 30 tahun kemudian.

Selain susunan melodi dinamis, resepnya terletak pada lirik buatan Yovie. Kapanpun Anda jatuh cinta, rasanya ya, “Kini rindu yang kupunya hanya untukmu hanya padamu. Apabila kita memang mesti bersatu, mengapa harus ragu?”

2. Cantik

Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

“Cantik,” saat para vokalis Kahitna menyapa demikian, penonton tanpa dikomando menjawab, “Apa?” Tembang ini seolah sekuel “Cerita Cinta” yang meledak dua tahun sebelumnya. “Cerita Cinta” menggambarkan rasa sayang dan harapan akan sebuah hubungan.

“Cantik” memperlihatkan keberanian untuk menyatakan. Sebuah sukses yang berulang dengan benang merah sama. Hanya, notasi dan lirik yang digurat Yovie terasa lebih maju. 

3. Andai Dia Tahu

Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

Dosa besar kalau membahas Kahitna tanpa menyisipkan pusaka balada yang dijadikan track penutup album Kahitna, II. “Andai Dia Tahu” sinonim galaunya jatuh cinta namun tak berani mengungkapkan.

Digulir dengan tempo medium plus susunan melodi yang tak mengharuskan penyanyinya melakukan akrobatik vokal, lagu ini menetapkan standar baru sakitnya cinta dalam hati saja yang kemudian dipakai generasi setelahnya. Akhir lagu ini seindah adegan penutup film drama romantis, “Oh Tuhan yakinkan dia tuk jatuh cinta hanya untukku…” Silakan lanjutkan sendiri liriknya. 

4. Setahun Kemarin

Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

Pencetak hit di Kahitna bukan hanya Yovie Widianto. Salah satu vokalisnya, Carlo Saba melengkapi kisah sukses album Sampai Nati dengan hit rancak “Setahun Kemarin.” Ciri khas lagu ini, lirik yang dirangkai semanis cerpen dari sudut pandang orang pertama.

Ia terkenang memori setahun lalu di ujung sebuah jalan. Terasa spesifik tapi mudah terkoneksi dengan siapapun yang mendengar. Jalan sebagai fasilitas umum tampaknya menyimpan banyak cerita dari para penggunanya. Ide lirik yang sederhana sekaligus mengena.

5. Soulmate

Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

Fenomena “Soulmate” mengingatkan kita pada meledaknya “Seandainya Aku Bisa Terbang” di awal karier Kahitna. Tak dijadikan single tapi malah meledak. Popularitas “Soulmate” bahkan melibas “Aku Dirimu Dirinya,” “Cinta Sendiri,” dan “Katakan Saja” yang dibuatkan video klip.

Akibatnya, lagu favorit BCL ini jadi nomor wajib dalam setiap konser dan showcase Kahitna. Baru mendengar intro berupa denting piano dari jemari Yovie saja, penonton sudah jejeritan dan baper. Sekuat itu lagu ini.

6. Mantan Terindah

Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)
Kahitna. (Foto: Instagram @kahitna)

Tanpa mendengar secara utuh pun kita sepakat, ini judul lagu paling menohok sekaligus brilian. Dirilis saat generasi medsos diperbudak istilah “galau” dan “move on,” Yovie dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang penulisan lirik menemukan alasan orang terjebak keduanya.

Apalagi kalau bukan mantan terindah? “Yang telah kau buat sungguhlah indah, buat diriku susah lupa,” demikian Yovie menyimpulkan dari mana mayoritas galau dan susah move on berasal. Ya, kan? Ngaku, deh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya