Olahraga Indonesia Diharapkan Lebih Ramah Perempuan

Atlet Triyaningsih mengungkapkan harapannya agar olahraga di Indonesia menjadi lebih inklusif bagi perempuan, terutama dalam menghadapi tantangan kesetaraan gender yang masih ada.

oleh Harley Ikhsan Diperbarui 16 Mar 2025, 00:08 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2025, 00:08 WIB
Ratu Lari Jarak Jauh Indonesia Triyaningsih
Ratu Lari Jarak Jauh Indonesia Triyaningsih... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Atlet Triyaningsih mengungkapkan harapannya agar olahraga di Indonesia menjadi lebih inklusif bagi perempuan, terutama dalam menghadapi tantangan kesetaraan gender yang masih ada.

Ia menyoroti bahwa meskipun banyak prestasi yang telah diraih, perempuan masih harus berhadapan dengan stereotip, termasuk pandangan negatif terhadap pakaian olahraga yang dianggap terlalu seksi.

"Saya berharap agar pakaian olahraga perempuan diterima tanpa diobjektifikasi. Yang terpenting adalah prestasi, bukan penampilan," kata Triya dalam diskusi daring bertema "Perempuan, Perjuangan, dan Puncak Prestasi" yang diadakan KONI Pusat untuk memperingati "International Women’s Day" 2025.

Triyaningsih juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dalam berolahraga. Ia mengusulkan agar pemerintah meningkatkan pengawasan di tempat-tempat umum dengan memasang CCTV untuk meningkatkan keamanan.

"Tempat-tempat seperti taman dan jalur lari perlu perhatian lebih. Pemasangan CCTV dapat membantu memastikan keamanan bagi perempuan," tambahnya.

 

Promosi 1

Perempuan Tidak Boleh Takut Kalah

Triyaningsih
Pelari jarak jauh Indonesia, Triyaningsih, melepas dahaga saat latihan di Lapangan Ragunan, Jakarta, Selasa, (18/7/2017). Triyaningsih bersiap jelang SEA Games 2017 Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)... Selengkapnya

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Triya bertekad untuk terus berjuang meraih prestasi. "Saya berharap perempuan tidak ragu untuk bertindak, jangan takut kalah!" ujarnya.

Sementara itu, akademisi Salsa Senja, yang juga merupakan presiden Scholars of Indonesia China Network (SINO) dan wasit rugby nasional, menambahkan bahwa ia pernah mengalami pandangan sebelah mata saat memimpin laga rugby putra internasional. Menurutnya, integritas dan kemampuan adalah kunci untuk mencapai prestasi.

"Saya sering diremehkan karena usia saya yang muda dan menjadi satu-satunya perempuan di ruangan. Untuk membuktikan kemampuan, kita harus memiliki integritas," jelas Salsa.

Ia juga menyoroti pentingnya kesetaraan berdasarkan pengalamannya sendiri. "Saya telah membuktikan bahwa perempuan bisa bersaing dan setara. Saat ini saya menjadi presiden organisasi besar di bidang olahraga di China. Jika kita tidak diberikan kesempatan, kita harus membuktikan diri dan menunjukkan bahwa kita mampu," tutup Salsa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya