Liputan6.com, Los Angeles - Tahun 2018 lalu, Demi Lovato berniat membuat sebuah dokumenter tentang tur konsernya. Tiga tahun kemudian, serial dokumenter empat episode mengenai dirinya memang dirilis, bertajuk Demi Lovato: Dancing with the Devil.
Namun isinya bukan aktivitas pelantun "Sober" ini di dunia hiburan. Melainkan pengakuan blak-blakan mengenai pengalaman pahitnya, termasuk saat ia mengalami overdosis pada Juli 2018.
Banyak hal yang selama ini tersembunyi dari publik, ia bongkar. Dilansir dari E! News, Kamis (18/3/20210), sejumlah rekan yang ikut tampil dalam dokumenter ini bahkan terkaget-kaget saat tahu keberanian Demi Lovato untuk mengungkap semuanya.
Advertisement
Baca Juga
Memang butuh nyali besar untuk membuat pengakuan seperti yang dilakukan Demi Lovato. Namun ia mengaku sudah siap untuk mengungkapnya. "Ada banyak yang ingin kukatakan selama dua tahun lebih, ingin meluruskan apa yang sebenarnya terjadi," tuturnya.
Apa saja pengakuan Demi Lovato dalam dokumenter yang akan tayang di YouTube pada 23 Maret ini? Liputan6.com merangkum enam di antaranya.Â
1. Kembali Terjerumus Narkoba
Tahun 2018, ia merayakan enam tahun bersih dari narkoba. Namun diam-diam jiwanya ternyata tak tenang. "Aku enggak tahu lagi kenapa aku bersih dari narkoba. Aku menderita. Aku tak bahagia. Banyak hal yang harus kuhadapi," tuturnya.
Akhirnya ia kembali jatuh ke perangkap narkoba. Bahkan lebih parah, setelah tak sengaja bertemu kembali dengan bandar lamanya.
Advertisement
2. Perkenalan dengan Heroin
Sejak berkomunikasi lagi dengan sang bandar, ia mulai mencoba sejumlah jenis narkotika untuk pertama kalinya. Mulai dari  metamfetamin, heroin, hingga crack cocaine.Â
"Aku awalnya mencobanya untuk hiburan belaka, tapi tentu saja kamu enggak bisa mengonsumsi heroin tanpa menjadi ketergantungan," tuturnya.Â
Saat berkunjung ke Bali tahun 2018, jauh dari bandar yang biasa memasoknya heroin, barulah ia sadar telah kecanduan barang haram ini.Â
3. Kejadian Overdosis
Demi Lovato berhasil menyembunyikan kecanduannya dari keluarga dan teman dekatnya. Hingga akhirnya ia mengalami overdosis pada 24 Juli 2018. Ia ditemukan tak sadar oleh asistennya kala itu, Jordan Jackson.
"Ada satu titik di mana tubuhnya membiru, seluruh badannya... Aku kayak, 'Dia pasti sudah meninggal.' Itu adalah hal tergila yang kulihat," tutur Jordan.
Bila terlambat sebentar saja, wanita 28 tahun ini memang hampir dijemput malaikat maut. "Waktuku tinggal lima sampai 10 menit. Aku beruntung masih hidup," tutur Demi Lovato.Â
Advertisement
4. Diperkosa oleh Bandar Narkoba
Saat ditemukan oleh sang asisten, Demi Lovato tak sadarkan diri dengan kondisi tanpa mengenakan sehelai pakaian. Saat penyanyi "Sober" ini sadar di rumah sakit, ia juga ditanya oleh paramedis. ""Saat aku tersadar di rumah sakit, mereka bertanya apa aku sempat melakukan hubungan seks konsensual," tutur Demi. Ia mengingat apa yang dilakuan bandarnya, dan menjawab, ya.Â
Namun, saat ia mulai berpikir jernih sebulan kemudian, ia sadar tak mungkin mengambil keputusan untuk melakukan hubungan intim secara konsensual saat berada dalam pengaruh narkoba.
"Saat mereka menemukanku tanpa pakaian, tubuhku biru, dan aku bisa dibilang ditinggal sampai mati setelah dia memanfaatkanku," kata Demi.Â
5. Kehilangan Keperawanan karena Perkosaan
Lebih memilukan, ini bukanlah peristiwa kekerasan seksual pertama yang menimpa Demi Lovato. "Aku kehilangan keperawanan dalam sebuah pemerkosaan," tutur wanita 28 tahun ini.Â
Pelakunya, adalah seorang aktor yang sempat berpacaran dengannya di usia 15 tahun. Namun kala itu ia sudah menegaskan tak siap untuk melakukan hubungan seksual.Â
Tak tahan dengan tekanan mental yang dihadapinya, Demi sempat melapor kepada orang dewasa. Namun sang pelaku tak mendapat ganjaran apa pun. "Mereka tak pernah mengeluarkannya dari film yang ia bintangi," ujar Demi, soal sang pelaku.
Â
Advertisement
6. Efek Overdosis
Efek overdosis yang ia alami tak hanya menggoncang jiwanya. Namun juga berdampak besar kepada kondisi fisiknya. "Aku terkena tiga kali strok, satu kali serangan jantung, dan menderita kerusakan otak dari tiga strok," papar Demi.
Saat tersadar di kasur rumah sakit, ia juga mengalami kebutaan.Â
Hingga kini ia tak mengemudikan mobil karena memiliki titik buta dalam pandangannya. Ia menjelaskan, "Jadi kadang kalau aku menuang air ke gelas, aku meleset dari gelasnya, karena aku tak bisa melihatnya lagi. Aku juga menderita pneumonia karena mengalami asfiksia dan kerusakan sejumlah organ."