Liputan6.com, Los Angeles - Demi Lovato blak-blakan soal kejadian overdosis yang dialaminya tahun 2018. Dalam serial dokumenter empat episode Demi Lovato: Dancing With the Devil ini, ia menceritakan masa-masa kelam setelah mengalami overdosis.
Termasuk kembali terperangkap narkoba.
Advertisement
Baca Juga
"Aku harap aku bisa mengatakan bahwa malam terakhir aku menyentuh heroin, adalah malam saat aku overdosis. Tapi tidak," tutur wanita 28 tahun ini, dalam dokumenter yang ditayangkan perdana di SXSW Film Festival, seperti diwartakan E! News, Rabu (16/3/2021).
Ia mengaku kembali menyentuh heroin, ketika baru pulang dari retreat intensif soal menghadapi trauma yang dilakukan selama seminggu.
Menyesal Luar Biasa
"Akhirnya aku melayang lagi," tuturnya. Hal ini menyisakan penyesalan mendalam di hati sang artis.
"Aku berpikir, 'Bagaimana bisa aku kembali menggunakan narkoba yang membuatku masuk rumah sakit?' Aku luar biasa hancur dengan keputusan ini," tuturnya, dalam dokumenter yang akan ditayangkan di YouTube pada 23 Maret 2021.
Tak mau mengulangi kesalahan serupa, ia langsung meminta pertolongan.
Advertisement
Ancaman Orangtua
Adiknya yang berusia 19 tahun, Madison de la Garza, menjadi salah satu alasan ia tak mau lagi dekat dengan narkoba. Pasalnya, ayah dan ibunya sudah mengancam tak akan mengizinkan Demi menemui sang adik.
Sejak awal terbaring di ranjang rumah sakit, sang adik menjadi motivasi Demi untuk jauh-jauh dari narkoba. Dan ia "mencicipi" rasanya tak bisa bertemu sang adik, ketika penglihatannya hilang akibat overdosis.
Buta
"Secara legal, aku buta saat tersadar dan ada adik perempuanku di sisi tempat tidurku, tapi aku terlalu buta sampai tak bisa mengenalinya. Adikku menangis karena dia mengira aku tak akan bisa melihat lagi," kata Demi.
Ia menambahkan, terasa ironis bahwa ia akhirnya "can not actually seeing her" atau memang tak bisa bertemu atau melihat sang adik.
"Kurasa kadang Tuhan punya selera humor yang aneh," ia menyambung.
Advertisement
Strok dan Serangan Jantung
Di luar kebutaan sesaat, Demi mengatakan overdosis memberinya banyak masalah kesehatan lain. "Aku terkena tiga kali strok, satu kali serangan jantung, dan menderita kerusakan otak dari tiga strok," papar Demi, panjang.
Hingga kini ia tak mengemudikan mobil karena memiliki titik buta dalam pandangannya. "Jadi kadang kalau aku menuang air ke gelas, aku meleset dari gelasnya, karena aku tak bisa melihatnya lagi. Aku juga menderita pneumonia karena mengalami asfiksia dan kerusakan sejumlah organ," tutupnya.