Liputan6.com, Jakarta - Juli selalu jadi bulan spesial bagi pasangan Agus Yudhoyono dan Annisa Pohan. Pasalnya, mereka naik pelaminan pada 8 Juli 2005. Pertengahan 2021, genap 16 tahun keduanya berumah tangga.
Sejak awal bulan ini, ibunda Almira Tunggadewi Yudhoyono mengunggah koleksi foto dan video dokumentasi pernikahan di akun Instagram terverifikasinya termasuk potret yang tak pernah diekspos.
Advertisement
Baca Juga
Mantu Susilo Bambang Yudhoyono ini bersyukur melewati rumah tangga penuh warna. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 potret jadul pernikahan Annisa Pohan dan Agus Yudhoyono. Selamat menyimak.
1. Siraman, 7 Juli 2005
“Yang menyiram aku adalah orang tua, Eyang-eyang, opung-opung dan semua pini sepuh yang dituakan & rumah tangganya bisa menjadi contoh untuk penganten,” tulis Annisa Yudhoyono, Senin (12/7/2021).
Siraman secara harfiah artinya mengguyur atau membasuh. Tujuannya, membersihkan segala hal negatif yang dianggap mengganggu proses pernikahan dan ijab kabul kedua mempelai.
Advertisement
2. Ungkap Makna Siraman
Masih dalam unggahan yang sama, Annisa Pohan menjelaskan, siraman bermakna memohon petunjuk serta rahmat Tuhan Yang Maha Esa sebagai bekal perjalanan kehidupan pernikahan kedua pengantin.
Selama siraman berlangsung, dilantunkan doa-doa mohon keselamatan dan anugerah. “Siraman juga menjadi tanda bahwa pasangan pengantin telah bertekad bulat dan siap untuk berperilaku bersih baik perkataan, perbuatan, maupun pikiran,” ia menerangkan.
3. Pengajian Jelang Pernikahan
Selain siraman, pada 7 Juli 2005, digelar pengajian. Annisa Pohan mengenakan kerudung longgar dan baju muslim warna kerak terusi yang disempurnakan dengan riasan wajah berkonsep no make-up make-up look.
“No make-up make-up kayaknya prinsip saya dulu yaaaa walau acara special teteup make-up sendiri. Untung acara-acara lain ada perias pengantin, itu pun Bunda dan Memo yg pilihkan dan siapkan,” cuitnya, 10 Juli 2021.
Advertisement
4. Menangisi Momen Sungkeman
Sebagai keturunan Jawa dari pihak ibu dan melengkapi rangkaian adat Jawa pihak calon suami kala itu, Annisa Pohan menjalani sungkeman dengan perasaan campur aduk yakni haru, merasa berdosa dan terima kasih yang besar kepada orangtua.
“Sekarang pun saya masih menangis mengingatnya terutama melihat foto ini, selain menangis karena terharu, menangis juga melihat badan saya dulu bisa setipis itu dan sekarang setebal ini,” cerita Annisa Pohan, 11 Juli 2021.
5. Yang Tak Pernah Diekspos
Annisa Pohan menyebut, prosesi Pedang Pora memiliki makna mendalam bagi pasangan pengantin. Dua pasukan membentuk gapura yang dilewati kedua mempelai menggambarkan pengantin siap memasuki pintu gerbang kehidupan rumah tangga.
“Pedang terhunus mengandung makna bahwa dengan jiwa ksatria kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan,” urainya menyertai foto yang diunggah pada 10 Juli 2021.
Advertisement
6. Resepsi Pernikahan, Upacara Militer
Dalam prosesi Pedang Pora, pasangan pengantin melewati konfigurasi pedang yang membentuk gapura. Ini cerminan doa agar keduanya bergandengan tangan menghadapi dan mengatasi semua rintangan.
“Adapun makna di balik bentuk Payung Pora adalah bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk kepada-Nya,” Annisa memaparkan.