Liputan6.com, Jakarta Lewat akun Instagram terverifikasinya, pekan ini, Zaskia Adya Mecca mengabarkan Hanung Bramantyo dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan dan operasi terkait saraf terjepit.
Beberapa jam setelah operasi, sutradara peraih 2 Piala Citra itu membeberkan kronologi hingga harus menjalani percutaneous epidural neuroplasty di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta.
Advertisement
Baca Juga
“Saya merasakan gejalanya sudah lama, sejak syuting film Habibie & Ainun 3, tahun 2018,” ujarnya terkat saraf terjepit dalam wawancara via telepon dengan Showbiz Liputan6.com, Selasa (14/9/2021).
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terapi, Diet, Renang
Kala itu, Hanung Bramantyo menjalani sejumlah terapi, diet, dan menekuni olahraga renang untuk memulihkan kondisi kesehatan. Upaya ini sekilas membuahkan hasil.
Setelah perayaan 17 Agustus 2021, gejala serupa muncul lagi dengan frekuensi makin sering. Merasa ada yang tak beres, sutradara Ayat-Ayat Cinta dan Get Married ke rumah sakit.
Advertisement
Kali Pertama ke RS
“Kali pertama dibawa ke rumah sakit untuk medical check up dan pemeriksaan MRI pada 24 Agustus 2021. Saya WhatsApp sahabat saya, dokter Wahyu,” Hanung Bramantyo bercerita.
Semula, ayah enam anak ini diminta ke rumah sakit sekalian membawa hasil pemeriksaan MRI. Sayang, hasil MRI yang lama disimpan di Jakarta. Walhasil, Hanung Bramantyo menjalani pemeriksaan ulang MRI.
Tulang Nomor 5 dan 6
“Saya menjalani pemeriksaan MRI di Rumah Sakit JIH dan konsultasi dengan dokter saraf di sana. Dari pemeriksaan itu makin jelas,” sineas kelahiran Yogyakarta, 1 Oktober 1975 mengulas.
“Jadi, tulang leher saya yang nomor 5 dan 6 itu bergeser. Kalau diibaratkan burger, mereka menggencet daging sampai keluar (jalur),” Hanung Bramantyo menerangkan.
Advertisement
Perkara Ruas Tulang Leher
“Ruas tulang leher itu kan teratur. Katakanlah, jaraknya teratur 2 milimeter. Nah, dua ruang tulang saya ibaratnya menyempit jadi 1,5 milimeter dan mendesak urat saraf,” paparnya panjang.
Mau tak mau, ia mesti menempuh tindakan operasi. Bersyukur, tindakan medis berjalan lancar. Bahkan, Hanung Bramantyo tak harus menginap di rumah sakit pascaoperasi.