Liputan6.com, Jakarta Maudy Koesnaedi membintangi film Losmen Bu Broto rilisan Paragon Pictures, Ideosource Entertainment, ideoworks.id, dan Fourcolours yang akan rilis di bioskop mulai 18 November 2021. Trailer dan poster resminya telah diperkenalkan kepada publik.
Dalam film karya sineas Eddie Chayono dan Ifa Isfansyah itu, Maudy Koesnaedi sebagai Bu Broto, istri Pak Broto (Mathias Muchus) yang dikaruniai tiga anak yakni Pur (Putri Marino), Sri (Maudy Ayunda) dan Tarjo (Baskara Mahendra).
Advertisement
Baca Juga
Lewat konferensi pers virtual film Losmen Bu Broto yang digelar pada Senin (18/10/2021), pemeran Zaenab dalam Si Doel Anak Sekolahan berbagi romantika selama syuting di Yogyakarta.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan
Konflik Bu Broto
Maudy Koesnaedi mengenang satu adegan yang menguras energi, yakni syuting konflik Bu Broto dengan kedua putrinya. Ndilalah, adegan keributan dua generasi ini direkam bertepatan dengan Hari Ibu.
“Konflik antara Bu Broto, Jeng Sri sama Pur, yang puncaknya. (Syuting) itu terjadi saat Hari Ibu tanggal 22 Desember. Momen Hari Ibu terus konflik Bu Broto dengan dua putrinya itu sangat jedang banget,” kata Maudy Koesnaedi.
Advertisement
Jam 7 Pagi Pakai Konde
Gara-gara adegan ini, Maudy Koesnaedi dituntut menangis setengah hari. Air mata harus siap ketika diminta keluar di depan kamera atau retake adegan. Ia bersiap di lokasi syuting sejak jam 7 pagi.
“Syuting dari jam 7 sudah kondean, kebayaan, pakai kain (jarit), dan selesai jam 3 sore. Habis energinya, berharap banget sih (feel adegan) bisa dapat karena itu puncaknya. Sinergi kami bertiga bertemu di situ,” kenangnya.
Komunikasi dengan Anak
Karakter Bu Broto yang tangguh memberi banyak pelajaran bagi Maudy Koesnaedi. Ada teladan Bu Broto yang membekas di benak dan kerap diaplikasikannya saat mendidik anak.
“Saya belajar banget bagaimana idealisme dan cita-cita seorang ibu betapa pun (menurut dia) itu yang terbaik buat anak, tapi cara menyampaikan dan menggapai cita-cita buat anak itu harus dikomunikasikan dengan baik,” ia mengulas.
Advertisement
Gap Generasi
Berkomunikasi dengan anak untuk mencari titik temu antara harapan orangtua dan kemauan buah hati bukan perkara mudah. Berkaca pada cerita Losmen Bu Broto, Maudy Koesnaedi makin sadar, jadi orangtua itu butuh kreativitas tingkat tinggi.
“Ada gap generasi. Saya berusaha mengikuti pemikiran-pemikirannya tapi memang itu sih, kesadaran buat saya. Menjadi orangtua (butuh) kreativitas dalam menjalin komunikasi dengan anak,” pungkas Maudy Koesnaedi.