Cynthiara Alona Bebas dari Penjara, Ngaku Salah Izinkan Siapa pun Boleh Tinggal di Hotelnya Asal Bayar

Liputan6.com, Jakarta Cynthiara Alona rupanya sudah bebas dari penjara. Tampil berhijab di depan awak media, bintang film Susuk Pocong dan Diperkosa Setan mengaku bebas sejak 19 Juni 2022.

Ia berurusan dengan hukum terkait dugaan prostitusi online anak di bawah umur di Hotel Alona miliknya. Cynthiara Alona lantas menjelaskan duduk perkara saat sidang berlangsung.

“Saya bebasnya di tanggal 19 Juni dan saya putusannya 10 bulan. Pihak jaksanya itu kan banding, jadinya itu 1 tahun 3 bulan. Jadi pas 1 tahun 3 bulan, saya dibebaskan oleh pihak lapas yaitu 19 Juni 2022,” katanya.

Melansir video jumpa pers di kanal YouTube KH Infotainment, Jumat (8/7/2022), Cynthiara Alona bebas dan kini mengklaim tuduhan prostitusi online anak di bawah umur yang ditujukan padanya tak terbukti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

“Kasusnya, berawal itu yang dituduhkan kepada saya adalah kasus anak di bawah umur. Namun saat persidangan, itu tidak terbukti sama sekali anak di bawah umur,” Cynthiara Alona menjelaskan.

“Jadi yang terbuktinya itu adalah prostitusi. Jadi, hotel saya, Alona Hotel itu, penginapan, adalah selama dua tahun itu Covid-19. Tidak ada income sama sekali dan saya harus membayar maintenance, membayar karyawan dan lain-lainnya,” imbuhnya.

Biaya perawatan hotel dan gaji karyawan tidaklah sedikit. Sementara selama wabah Covid-19, jumlah tamu yang menginap menurun dratis. Mau tak mau Cynthiara Alona mesti putar otak.

“Saya berpikir, bagaimana nih caranya biar ada income. Jujur sih memang saya salah mengizinkan yang running bisnisnya itu, mengizinkan siapapun boleh tinggal asal bayar kamar,” beber Cynthiara Alona.

Tak ingin aset bisnisnya gulung tikar, Cynthiara Alona “melonggarkan” kebijakan dengan menerima tamu siapa saja dengan kepentingan apa saja. Yang penting ada pemasukan.

Kebijakan ini membuatnya tersangkut kasus hukum serius. “Biar perusahaan itu ada pemasukan untuk biaya operasional dan biaya untuk karyawan. Di situ sih sebenarnya salah saya, karena saya mengizinkan,” akunya.