Cerita Kaka Slank Beli Gorengan Bayar Pakai Aplikasi, Lalu Merefleksi Karier dari Era Analog ke Digital

Kaka Slank berbagi cerita soal kemajuan teknologi yang mengubah wajah karier dan gaya hidupnya sebagai musisi. Seperti apa?

oleh Wayan Diananto diperbarui 25 Agu 2022, 06:33 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 22:00 WIB
Slank.
Kaka Slank. (Foto: Dok. Instagram @fishgod)

Liputan6.com, Jakarta Merentangkan karier bermusik selama lebih dari tiga dekade, Kaka dan Bimbim Slank berbagi cerita soal bagaimana evolusi teknologi mengubah wajah karier hingga gaya hidup mereka.

Bimbim misalnya, kaget ketika salah satu asisten rumah tangganya minta gaji dibayar lewat aplikasi. Sementara Kaka Slank syok saat sopir taksi yang ditumpanginya tak lagi menerima pembayaran uang tunai.

“Aku baru minggu lalu masuk ke Pulau Pramuka. Aku mesti ke Marina, Ancol, masuk tuh harus bayar taksi. Aku keluarkan uang cash (sopir taksi menolak). Waduh terus pakai apa, OVO bisa enggak? (Sopir taksi bilang) oh bisa, Pak,” kata vokalis Slank.

Lain hari, Kaka jajan gorengan. Bayar gorengan pun bisa lewat aplikasi. Saat itulah pelantun “Balikin” dan “Terlalu Manis” sadar bahwa teknologi telah membuat gaya hidup berubah signifikan.

Perihal Beli Gorengan

Kaka Slank
Kaka Slank (Herman Zakharia/Liputan6.com)

“Untuk beli gorengan. Cuma enggak banyak, duit (tunai yang gue bawa) kegedean. (Penjualnya bilang begini) Pak langsung di-scan saja. Ya, gorengan,” Kaka berbagi cerita.

Ini disampaikannya dalam konferensi pers “Edukasi Layanan Isi Ulang Saldo di 8 Juta Titik se-Indonesia” bersama OVO di Jakarta, Selasa (23/8/2022). Kaka dan Bimbim lantas merefleksi karier bermusik mereka di bawah bendera Slank.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Dari Zaman Kaset

Kaka Slank. (Foto: Dok. Instagram @fishgod)
Kaka Slank. (Foto: Dok. Instagram @fishgod)

“Dari zaman kaset, terus akhirnya pabrik kaset tutup karena ada CD, sekarang serba-digital, apa-apa digital. Bahkan kita rilis album lewat jalur digital seperti Spotify dan YouTube,” Bimbim menambahkan.

Berkat kemajuan teknologi, wajah industri berubah pesat. Keduanya berpikir positif bahwa di era digital, karya mereka bisa menyebar lebih luas dan mudah hingga ke seluruh dunia.

“Salah satu perbedaannya adalah dulu kami harus punya produser, kan. Orang (yang mau jadi penyanyi) harus datang ke Jakarta merintis karier sebagai seniman. Harus menyewa studio dan cari produser. Kalau sekarang kita bisa jadi produser untuk diri sendiri,” ujar Bimbim.

 

Layanan Isi Ulang

Kaka dan Bimbim Slank.
Kaka dan Bimbim Slank menghadiri konferensi pers “Edukasi Layanan Isi Ulang Saldo di 8 Juta Titik se-Indonesia” bersama Ovo di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Contoh lain, dulu kalau mau interaksi dengan Slankers harus lewat surat. Kini bisa via DM di medsos. Dalam kesempatan itu, Kaka dan Bimbim menyosialisasikan layanan isi ulang saldo OVO secara offline yang tersedia di delapan juta titik di seluruh Indonesia.

Sosialisasi ini dilakukan melalui kampanye offline Top Up OVO. Salah satunya, dengan Kontes Cover Jingle Top Up OVO. Kaka dan Bimbim jadi jurinya. Lebih dari 150 orang berpartisipasi. Kontes ini digelar sejak 4 Juli hingga 4 Agustus 2022 melalui akun medsos @ovo_id lalu dipilih tiga pemenang.

“Kami senang Kaka dan Bimbim berpartisipasi di kampanye offline Top Up OVO termasuk kontes cover jingle. Kehadiran mereka membuat sosialisasi top up ini lebih mudah dipahami masyarakat,” beri tahu Chief Operating Officer OVO, Eddie Martono.

 

 

Infografis Pro dan Kontra RUU Permusikan
Infografis Pro dan Kontra RUU Permusikan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya