Liputan6.com, Jakarta - Di Sabtu sore yang basah, 24 Desember 2022, di Leuwinanggung, Iwan Fals mengakhiri konser trilogi Bertalu Rindu yang digagas manajemennya.
Dengan tajuk "Aku Menyayangimu", konser ini menjadi bagian pamungkas dari dua konser sebelumnya, Konser Bertalu Rindu "Cinta", yang digelar bertepatan dengan hari ulang tahun Iwan Fals yang ke-61, 3 September, serta Konser Bertalu Rindu "Ikrar", 29 Oktober 2022.
"Trilogi itu berhubungan, jadi konser ini saling berhubungan," ujar Iwan Fals, saat membuka konser di Panggung Kita, di sekitar rumahnya di kawasan Leuwinanggung, Tapos, Depok.
Advertisement
Lagu "Aku Menyayangimu" yang dijadikan judul bagian akhir trilogi ini sendiri diambil dari lagu Iwan Fals dari album Keseimbangan di tahun 2010. Lagu ini awalnya merupakan puisi yang diciptakan KH Mustofa Bisri, seorang ulama, budayawan, dan penyair untuk Iwan Fals.
Pria bernama Virgiawan Listanto ini bercerita, ketika itu di sebuah acara di Pekan Raya Jakarta, Gus Mus, panggilan KH Mustofa Bisri, memberikan puisi tersebut kepadanya.
Menurut Iwan Fals, puisi itu dibuat Gus Mus pada saat Amerika Serikat (AS) tengah gencarnya ingin melakukan serangan militer ke Irak di awal tahun 2000-an.Â
AS saat itu menuding negara di Timur Tengah tersebut memiliki sejata biologi atau pemusnah massal. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Jadi, ada masalah kemanusiaan di situ.
"Karena kiayi yang ngasih kan saya merasa besar hati, lalu saya buatkan lagu," Iwan Fals bercerita.
Aku menyayangimu karena kau manusia
Tapi, kalau kau sewenang-wenang kepada manusia
Aku akan menantangmu...karena aku manusia...
Demikian bait awal lagu yang aslinya berdurasi 4 menit, 22 detik itu.
Agak Berbeda
Bagian akhir trilogi konser ini memang berbeda dengan dua konser sebelumnya. Kali ini, lagu yang dijadikan tema konser dimainkan di awal konser, sebagai pembuka.
Setelah itu, diiringi Iwan Fals band yang beranggotakan Ardy Sikki (bass), Zulki Ramadhan (gitar), Sugarda Amiarsa (kibor), dan sang putra Raya Rambu Rabanni pada drum, Iwan Fals, yang juga memainkan gitar akustik, memainkan hits-hitsnya yang tak lekang oleh zaman.
Sebut saja "Emak", "Libur Kecil Kaum Kusam", "Tanam, Tanam, Tanam", "Sampah", "Pinggiran Kota Besar", "Satu Satu", "Lagu Empat", "Awang Awang", "Bunga Trotoar", dan lainnya.
Total 16 lagu dibawakan Iwan Fals sore itu, termasuk duetnya dengan sang istri, Rosanna di lagu "Damai Kami Sepanjang Hari", "Seperti Matahari", dan "Hadapi Saja".
Â
Advertisement
Pengobat Rindu
Konser Trilogi Bertalu Rindu ini memang sengaja dibuat Iwan Fals dan manajemennya sebagai pengobat rindu dengan para penggemar.
Seperti diketahui, sebelum pandemi Iwan Fals rutin hampir setiap bulannya menggelar konser di Panggung Kita. Termasuk rangkaian konser Situs Budaya, yang mengangkat tema-tema dari seluruh provinsi di Indonesia.
Namun, begitu pandemi datang, praktis semuanya dihentikan. Makanya, konser trilogi ini dinamakan Bertalu Rindu atau rindu yang bertalu-talu.
"Doakan kami, mudah-mudahan di 2023 ada konsep yang lebih baik, jadi kita bisa bertemu lagi," ujar Rossana di ujung konser. "Terima kasih sudah hadir di konser Cinta, Ikrar, dan Aku Menyayangimu. Saya sayang kalian."
Â