Liputan6.com, Jakarta Pada Kamis (25/5/2023), Kementerian pertahanan Iran meluncurkan rudal balistik versi baru dari Khorramshahr yang memiliki jangkauan 2.000 kilometer (1.242 mil) dan kapasitas untuk membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram (1,5 metrik ton).
Tak lama kemudian, pada hari yang sama, Prancis bersuara dengan menegur Iran yang dituding telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Selama ini, resolusi tersebut mendukung kesepakatan nuklir 2015.
Baca Juga
Menurut Prancis, kondisi mengkhawatirkan bisa terjadi setelah Iran melakukan uji coba rudal balistik jarak jauh. Pasalnya kini Iran makin tak tersentuh selama melancarkan program nuklir mereka di Teheran.
Advertisement
"Kegiatan ini semakin mengkhawatirkan dalam konteks eskalasi program nuklir Iran yang terus berlanjut", kata juru bicara kementerian luar negeri Prancis Anne-Claire Legendre kepada wartawan selama briefing harian, melansir Reuters.
Â
Â
Seruan Dewan Keamanan PBB kepada Iran
Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 menyerukan kepada Iran agar tidak melakukan aktivitas apa pun terkait dengan rudal balistik.
Namun pesan disampaikan dengan gaya bahasa yang ambigu, sehingga bisa saja diinterpretasikan secara berbeda.
Di sisi lain, pejabat dari Barat menyebutkan, meskipun peluncuran itu bertentangan dengan 2231, namun hal tersebut bukanlah pelanggaran terhadap perjanjian inti nuklir antara Iran, Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat.
Â
Advertisement
Keprihatinan Pihak Barat
Â
Diketahui, pihak Barat sangat prihatin dengan peraturan Dewan Keamanan PBB yang membatasi rudal dan teknologi terkait hingga Oktober 2023, setelah Iran bebas mengejar aktivitas rudal balistiknya.
Pernyataan Anne-Claire Legendre perihal eskalasi program nuklir Iran tersebut disampaikannya 10 hari sebelum 35 negara Dewan Gubernur dari Badan Energi Atom Internasional bertemu di Wina.
"Aktivitas Iran menimbulkan risiko non-proliferasi yang serius dan meningkat tanpa pembenaran sipil yang kredibel," ujar Anne-Claire Legendre.
Â
Rudal Versi terbaru dari Khorramshahr
Rudal Kheibar, versi terbaru dari rudal jarak jauh Iran Khorramshahr, diluncurkan di samping replika masjid Al Aqsa di Yerusalem timur, dalam siaran langsung di televisi pemerintah pada Kamis (25/5/2023).
Menteri Pertahanan Iran Mohammad-Reza Ashtiani mengatakan rudal itu diluncurkan sebagai bagian dari langkah untuk "memberikan dukungan komprehensif kepada teman dan negara kita yang berada di jalur pertempuran melawan sistem dominasi".
Kantor berita negara IRNA yang dikutip AFP, Kamis (25/5/2023), mengatakan Kheibar adalah "rudal bahan bakar cair dengan jangkauan 2.000 kilometer dan hulu ledak 1.500 kilogram".
Namanya merujuk pada kota kuno Khaybar yang terletak di zaman modern Arab Saudi, yang terkenal dengan pertempuran abad ketujuh yang menentukan di mana pasukan Nabi Muhammad mengalahkan ribuan penduduk Yahudi.
Menurut media pemerintah, kecepatan rudal taktis dengan mobilitas tinggi "dapat mencapai Mach 16 di luar atmosfer dan Mach 8 di dalam atmosfer".
Advertisement