Korban Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon Bertambah Jadi 7 Orang

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan, tujuh orang termasuk seorang anak, tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan udara tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 23 Mar 2025, 14:07 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2025, 14:07 WIB
Dua Pekan Gencatan Senjata, Militer Lebanon Masuki Wilayah yang Ditinggal Israel
Pada Rabu 11 Desember 2024, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah menarik pasukannya dari Khiam di Lebanon selatan, dekat perbatasan dengan Israel, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel melancarkan beberapa serangan udara di Lebanon setelah beberapa roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel.

Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menyerang puluhan peluncur roket dan pusat komando milik Hizbullah, milisi dan kelompok politik yang didukung Iran, di Lebanon selatan, dikutip dari BBC, Minggu (23/3/2025).

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan, tujuh orang termasuk seorang anak, tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan udara tersebut.

Beberapa kelompok bersenjata beroperasi di Lebanon, termasuk Hizbullah dan faksi Palestina dan tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Beberapa jam setelah serangan pertama, gelombang serangan kedua dilakukan pada malam hari terhadap target yang mencakup apa yang digambarkan militer Israel sebagai pusat komando, lokasi infrastruktur, dan fasilitas penyimpanan senjata di Lebanon.

Serangan roket Sabtu (22/3) dari Lebanon terjadi beberapa hari setelah Israel memperkuat serangannya terhadap Hamas, sekutu Hizbullah, di Gaza.

Militer Israel mengatakan, telah mencegat tiga roket di kota Metula di Israel utara, dan tidak ada korban jiwa.

Hizbullah mengatakan bahwa tidak terlibat dan tetap berkomitmen pada gencatan senjata.

Militer Lebanon mengatakan, telah membongkar "tiga peluncur roket primitif" di selatan, dan menteri pertahanan negara itu mengatakan penyelidikan telah diluncurkan atas serangan itu.

Perkembangan tersebut memberi tekanan pada gencatan senjata yang rapuh, yang ditengahi oleh AS dan Prancis, yang mengakhiri konflik lebih dari setahun antara Israel dan Hizbullah.

 

Promosi 1

Cegah Kelompok Bersenjata Serang Israel

Konflik Israel - Lebanon
"Tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah menargetkan situs Hizbullah di bagian selatan Lebanon dan mereka akan membalas sesuai keinginan mereka," demikian laporan yang dikutip Al Jazeera. (AP Photo/Ohad Zwigenberg)... Selengkapnya

Berdasarkan ketentuan kesepakatan gencatan senjata, militer Lebanon akan mengerahkan ribuan tentara tambahan ke selatan negara itu untuk mencegah kelompok bersenjata menyerang Israel.

Hizbullah diminta untuk menarik para pejuang dan senjatanya, sementara militer Israel akan menarik diri dari posisi yang diduduki dalam perang.

Namun, Israel telah melakukan serangan udara hampir setiap hari terhadap apa yang digambarkannya sebagai target Hizbullah, dan telah mengindikasikan bahwa serangan akan terus dilakukan untuk mencegah kelompok itu mempersenjatai kembali.

Militer Israel masih menduduki lima lokasi di Lebanon selatan, yang menurut pemerintah Lebanon merupakan pelanggaran kedaulatan negara dan pelanggaran kesepakatan.

Israel mengatakan, militer Lebanon belum sepenuhnya dikerahkan ke daerah-daerah tersebut, dan bahwa mereka perlu tetap berada di titik-titik tersebut untuk menjamin keamanan masyarakat perbatasannya.

Infografis Israel Mulai Serbu Lebanon Lewat Darat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Israel Mulai Serbu Lebanon Lewat Darat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya