Addie MS Terharu Pimpin Anak Berkebutuhan Unjuk Bakat Bermusik di Konser A Night of Light

Komposer Addie MS bersama grup Light Music Orchestra (LMO), sukses menggelar konser bertajuk A Night of Light.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 21 Nov 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 06:00 WIB
Konser A Night of Light
Konser ini melibatkan 31 anak muda, di antaranya siswa berkebutuhan khusus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komposer Addie MS bersama grup Light Music Orchestra (LMO) sukses menggelar konser bertajuk A Night of Light. Konser ini menjadi wadah bagi para anak-anak berkebutuhan untuk menunjukkan bakatnya bermain musik simfoni.

Berlangsung di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2023), sebanyak 12 lagu yang disuguhkan konser A Night of Light. Mulai dari "Beauty and The Beast", "Under The Sea", "Viva La Vida", hingga "Canon in D".

Tapi menariknya, konser ini juga menampilkan Light Musik Ensemble (LME) yang mayoritas pemainnya adalah anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka tampil membawakan lagu "Yamko Rambe Yamko" dan "Happy" milik Pharrell William.

Sebagaimana visi berdirinya LMO, konser ini menjadi wadah untuk berhimpun, merangkul, memberikan kesempatan yang adil sama dan seimbang. Terutama untuk para individu berkebutuhan khusus menunjukkan bakatnya.

 

Terharu

Konser A Night of Light
Konduktor Addie MS (tengah kanan) memimpin orkestra grup musik Light Ministry Orchestra (LMO) dan Light Ministry Ensemble (LME), yang mayoritas siswanya berkebutuhan khusus, saat konser A Night of Light di Jakarta, Minggu (19/11/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Addie mengaku terharu melihat talenta anak-anak muda di konser ini. Menurut suami Memes ini, bermusik bukan berarti individu yang melakukan harus menjadi musisi. Banyak manfaat yang didapat, seperti pembentukkan karakter, yang sudah dilakukan di berbagai negara maju.

"Ini saya terharu, terus terang saya bayangkan banyak manfaat yang bisa didapat. Anak-anak kita jadi mendapat kesempatan berproses. Dari situ mereka akan lebih kuat," ujar Addie dari atas panggung Konser A Night of Light.

 

Berikan Apresiasi

Konser A Night of Light
Selain menyuguhkan konser, ansambel juga dipertunjukkan dalam konser tersebut dengan adanya LME (Light Ministry Ensemble) yang mayoritas diisi siswa berkebutuhan khusus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Addie mengapresiasi sebesar-besarnya kepada Edmund Luciouys Oey, Celine Handoko, dan Maddison Kurniawan, yang menjadi inisiator terbentuknya LMO ini. Di usia yang masih muda, mereka bergerak dan berbuat untuk para individu berkebutuhan khusus.

"Setelah saya bikin Orchestra Twilight, banyak masalahnya. Kita nggak punya infrastruktur musik simfoni. Ini ada tiga anak muda, mereka ingin yang berkebutuhan khusus itu berbaur dengan mereka yang reguler. Bekerjasama dan saling bermpati. Saya sangat mengapresiasi kepada para penggagas," ucapnya.

 

Spill Instrumen Yang Digunakan

Konser A Night of Light
Konser ini merupakan wadah bagi anak berkebutuhan khusus untuk menunjukkan bakatnya serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian sosial bagi sesama, dimana semua hasil penjualan konser itu didonasikan kepada institusi sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di kesempatan itu, Addie memperkenalkan instrumen apa saja yang digunakan di konser A Night of Light. Ia mengatakan, sebuah okrkestra simfoni itu terdiri dari 4 keluarga instrumen, yang dimainkan oleh individu yang berbeda. Semua bersatu padu menciptakan harmoni yang indah.

"String atau instrumen gesek. Kedua instrumen tiup kayu atau wood beem, adalagi instrumen tiup logam. Keluarga keempat perkusi," kata Addie.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya