Liputan6.com, Jakarta Chikita Meidy masih menjadi perbincangan setelah baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya sebagai korban bullying saat kecil. Meski berdampak begitu besar pada kehidupannya, Chikita Meidy menegaskan bahwa ia tidak menaruh dendam terhadap para pelaku bullying tersebut.
Dalam pernyataannya, Chikita Meidy menegaskan prinsipnya untuk tetap berperilaku baik ketika bertemu dengan orang-orang dari masa lalu. Sekalipun tidak mendapat respons yang baik.
Baca Juga
"Dendam? Nggak, aku ada prinsip di mana kalau kita ketemu sama mantan ini atau itu tetaplah berperilaku baik, tapi kalau enggak direspon baik ya enggak masalah," ungkap Chikita Meidy kepada wartawan pada Rabu (29/11/2023).
Advertisement
Sejak ia buka suara mengenai masalah ini, banyak spekulasi muncul terkait siapa sosok perundung Chikita Meidy yang disebut-sebut saat ini sudah menjadi seorang artis besar.
Tak Menyudutkan
Terkait hal itu, Chikita memberikan klarifikasi bahwa tujuannya berbicara masalah bullying itu bukanlah untuk menyudutkan pihak yang pernah merundungnya.
"Klarifikasi aku adalah aku tidak menyudutkan pihak mana pun yang bully aku saat kecil. Once ada yang baik, aku terima maafnya. Hal yang membuat aku memaafkan diri dan masa lalu, aku bisa sharing ke orang bahwa yuk jangan dibiarin anaknya enggak bisa membela diri ke orang, karena dulu aku terikat dengan profesionalitas, jadi enggak bisa bela diri,” kata Chikita Meidy lagi.
Advertisement
Pesan
Selanjutnya, Chikita Meidy memberikan pandangannya tentang pendidikan terhadap anak-anak terkait bullying. Ia mengajak semua orangtua untuk lebih aktif melibatkan anak-anak dalam proses pembelaan diri dan mengajarkan mereka untuk berani berkata tidak ketika diperlukan.
"Harus bisa berkata 'tidak, aku bukan pesuruhmu'. Atau kalau sudah sampai ke fisik, lapor ke bagian konseling. Di sekolah kan ada BK. Aku mikir, dulu wajar orang bully aku. Kenapa? Karena orang tersebut tidak di posisi aku. Mereka belajar, kok aku nyanyi? Padahal mereka nggak tahu kalau nyanyi itu bagian dari konsistensi dan komitmen,” bebernya.
Dukungan Keluarga
Meskipun tidak pernah berkonsultasi dengan psikolog profesional, ia mengungkap bahwa ibunya dan suaminya memberi dukungan psikologis yang penting dalam hidupnya. Ia juga menyebut bahwa support yang baik dari keluarga sangat penting bagi korban bullying.
“Karena psikolog aku adalah ibu aku sendiri. Jadi dulu sempat aku pas TK ketemu ka Seto, ngobrol, terus kalau sekarang psikolog ibu dan suami. Aku sekarang anaknya lebih introvert, walaupun dilihat orang ramah, mau ngobrol, itu adalah bentuk aku keluar dari trauma,” kata Chikita lagi.
Advertisement