4 Emosi Baru di Fim Animasi Inside Out 2, Ada yang Selalu Overthinking hingga Cuek Setengah Mati

Siapa saja keempat emosi baru di film animasi Inside Out 2?

oleh Ratnaning Asih diperbarui 10 Jun 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 13:30 WIB
Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)
Siapa saja keempat emosi baru di film animasi Inside Out 2? (dok. Disney Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Joy dkk kini kembali lagi dalam Inside Out 2. Film produksi Disney dan Pixar ini dipastikan bakal tayang di bioskop Tanah Air mulai 14 Juni 2024.

Masih seperti film pertama yang tayang 2015, Inside Out 2 kembali masuk ke kepala Riley (Kensington Tallman) yang kini sudah beranjak ABG. Para emosi yakni Joy (Amy Poehler), Sadness (Phyllis Smith), Anger (Lewis Black), Fear (Tony Hale), dan Disgust (Liza Lapira), tampak sudah sangat lancar bekerja sama di ruang kendali.

Hingga sebuah lampu peringatan menyala, menandakan Riley mengalami pubertas. Ruang kendali mendadak direnovasi untuk menyediakan ruang bagi empat emosi baru, dengan segala respons mereka terhadap dunia Riley.

"Saat beranjak remaja, emosi pun menjadi makin kompleks seakan-akan terjadi renovasi besar di dalam otak kita. Hadirnya emosi-emosi baru dalam benak Riley akan mengubah kehidupan sang remaja dan juga memengaruhi emosi-emosi yang telah ada sebelumnya,” kata produser Mark Nielsen, dilansir dari pernyataan tertulis Disney yang diterima Liputan6.com baru-baru ini.

Siapa saja keempat emosi baru di Inside Out 2?

1. Anxiety (Maya Hawke)

Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)
Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)

Si oranye bermata besar ini mengambil spesialisasi overthinking. Kondisi apa pun ia pikirkan sangat jauh, termasuk skenario terburuk di masa depan.

Tekadnya adalah melindungi Riley yang beranjak remaja dari bahaya yang tidak bisa dilihat. Misi yang sedang ia emban, membuat Riley bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman baru di sekolah menengah, bagaimanapun caranya.

2. Ennui (Adèle Exarchopoulos)

Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)
Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)

Segala hal di dunia adalah hal membosankan bagi Ennui yang selalu lesu dan bersikap tak acuh dengan sekelilingnya. Bahkan untuk memegang kendali pun ia ogah bangkit dari sofa, dan memilih mengoperasikannya lewat konsol dari jarak jauh menggunakan aplikasi di ponselnya.

Meski terlihat cuek, Ennui membantu melindungi Riley dari drama kehidupan.

"Ini perasaan setiap remaja yang tidak peduli atau tidak ingin menghadapi sesuatu,” kata pengawas cerita John Hoffman. “Saya bisa mengaitkannya ketika saya masih remaja. Ennui memiliki postur seperti mie yang layu dan dia sangat bergantung pada teknologinya,” imbuhnya.

3. Envy (Ayo Edebiri)

Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)
Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)

Si cilik Envy selalu berbinar-binar ketika melihat sesuatu yang dimiliki orang lain. Hal-hal paling baru atau dianggap keren, dijamin bakal menarik perhatian Envy.

Meski "iri" kerap dipandang sebagai emosi negatif, dalam film ini Envy mewakili perasaan berandai-andai yang sangat lumrah pada remaja.

Tim Inside Out 2 bahkan secara khusus berkonsultasi ke ahli psikologi seperti Dr. Dacher Keltner, seorang profesor di Berkeley, untuk menghidupkan karakter ini.

4. Embarrassment (Paul Walter Hauser)

Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)
Inside Out 2. (dok. Disney Indonesia)

Embarrassment selalu berusaha sekuat tenaga menyembunyikan badannya yang gede di balik hoodie-nya. Baginya, suasana yang canggung sungguh membuatnya tak berkutik.

Ada kemiripan antara Embarrassment dengan Sadness di film pertama, yakni perasaan terasing yang dimiliki keduanya. Tak heran, Sadness bakal menjadi sosok yang mampu memahami emosi ini.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya