Efek Korean Wave dari Kpop Hingga Drakor, Picu Tren Positif Literasi dan Investasi Mudah Diterima Publik

Musik Kpop, drakor dan film Korea diterima masyarakat dunia termasuk Indonesia. Rupanya, ini memicu tren positif yang menjalar ke bidang lain di luar seni.

oleh Wayan Diananto diperbarui 22 Jun 2024, 20:20 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi influencer. (Foto: Dok. Ilustrasi AI)
Ilustrasi influencer. (Foto: Dok. Ilustrasi AI)

Liputan6.com, Jakarta Dominasi seni budaya Korea Selatan atau yang kerap disebut Korean Wave tengah menjadi fenomena global. Musik Kpop, drakor, dan film Korea diterima masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Rupanya, ini memicu tren positif yang menjalar ke bidang lain di luar seni.

Pasalnya, literasi keuangan dan investasi banyak bermunculan melalui drakor atau film. Saat budaya Korea mudah diterima, literasi dan produk investasi legal pun lebih mudah diserap publik. Kini, banyak generasi muda belajar investasi dengan mengakses informasi melalui internet.

Ulasan ini disampaikan Associate Director Korea Investment And Sekuritas Indonesia (Kisi), Seok Mo Yang, dalam wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, Jumat (21/6/2024). Ia menyebut generasi muda yang merasakan fenomena Korean Wave sudah melek investasi.

“Namun perlu dorongan dari lingkungan maupun pendidikan. Tren investasi sekarang sangat variatif, balik lagi bagaimana karakter dan tingkat risiko yang akan diambil setiap individu,” kata Seok Mo Yang seraya menyorot fenomena lahirnya para pesohor di era medsos.

 

Influencer dan Jangkauan Followers

Kim Soo Hyun dalam drakor Queen of Tears. (tvN via Soompi)
Kim Soo Hyun dalam drakor Queen of Tears. (tvN via Soompi)

Pesohor ini kerap disebut influencer dengan spesialisasi masing-masing. Ada yang fokus ke bidang kecantikan, kesehatan, film, hingga influencer keuangan. Mereka kerap diajak kerja sama menyuarakan kampanye bertema tertentu. Seok Mo Yang pun merespons fenomena ini.

“Dengan influencer sangat cepat menjangkau ribuan follower. Sangat penting bergandengan dengan para influencer untuk menyebarkan literasi keuangan dan investasi bahkan sejak dini. Kami sering berkolaborasi dengan para influencer keuangan maupun yang bukan,” ujarnya.

 

Tujuan Kolaborasi dengan Influencer

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)
Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Mayofi)

“Tujuan kolaborasi dengan influencer yakni mengajak publik mulai berinvestasi. Lebih cepat, lebih baik. Ini sesuai slogan kami: Waktumu Investasimu. Dalam waktu dekat, Kisi akan kerja sama dengan influencer untuk program New Feature New Future,” urai Seok Mo Yang.

Program New Feature New Future memperkenalkan cara investasi yang lebih simpel dengan keuntungan terbaik. Salah satunya, New Web Registration yang menawarkan berbagai fitur dan keuntungan termasuk kemudahan melakukan pembukaan akun.

 

Influencer Sebagai Kreator

Seok Mo Yang menjelaskan pihaknya juga menawarkan Promo Margin yakni kesempatan bagi investor memperluas kemampuan berinvestasi. Program ini memberi salah satu bunga margin terendah di Indonesia, yaitu hanya 8,8 persen per tahun dari sebelumnya 18 persen.

Karenanya, Seok Mo Yang sangat antusias untuk berkolaborasi lagi dengan para influencer Tanah Air. “Di era digital, influencer sebagai kreator yang memberi konten dan menawarkan solusi atas suatu masalah sehingga dapat menstimulasi emosi audiens,” pungkas Seok Mo Yang.

Infografis Geger 5 Artis Terseret Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89
Infografis Geger 5 Artis Terseret Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya