Liputan6.com, Jakarta Tamara Tyasmara bersaksi di sidang lanjutan kasus kematian Dante, putranya, yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dalam kesaksiannya, terkuat sejumlah fakta mengenai sikap kasar Yudha Arfandi selaku terdakwa, selama mereka menjalin hubungan.
Menurut Tamara Tyasmara, almarhum Dante juga tidak senang dengan sikap kasar Yudha, yang suka mengambil handphone ibunya ketika terjadi perselisihan. Bahkan, Dante juga pernah menanyakan tentang sikap murung Tamara usai cekcok dengan Yudha.
Baca Juga
"Anak saya kurang suka dengan terdakwa karena terakhir terdakwa marah-marah sama saya dan ambil handphone saya," ujar Tamara Tyasmara saat sidang, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (29/7/2024).
Advertisement
"Waktu itu ada cekcok, dan Dante nanya, 'kenapa mama', handphone mama diambil lagi ya?'. Iya handphone mama lagi diumpetin," kenang Tamara Tyasmara.
Tidak Merestui
Lebih lanjut Tamara menyebut ibunya juga tidak merestui hubungannya dengan Yudha. Terlebih saat Yudha sering bersikap kasar dan merebut handphone miliknya setiap kali terlibat perselisihan.
"Mama saya tidak merestui hubungan saya sejak HP saya sering diambil," kata Tamara.
Advertisement
Menutupi Kekerasan
Selama ini Tamara memilih menutupi kekerasan yang dialami dari ibunya. Bahkan setiap sang ibu mengirim pesan ke terdakwa, Tamara yang mengaku membalas dengan ponsel Yudha.
"Selama ini saya yang membalas chat mama saya. Karena saya takut. Badan saya biru-biru juga saya nggak pernah bilang ke mama saya," ungkapnya.
Tidak Berani Menyudahi
Di sisi lain, Tamara mengaku tidak berani menyudahi hubungannya dengan Yudha. Pasalnya, Yudha kerap melontarkan ancaman yang dikhawatirkan berimbas pada pekerjaannya di dunia entertainment.
"Kalau putus saya diancam, saya takut. Mau bakar rumah saya, bunuh anak saya, bunuh mama saya, dia mau menyebarkan video-video saya yang lagi minum alkohol ke PH saya. Jadi saya merasa takut. Saya takut nanti pekerjaan saya hilang, bagaimana kalau dia seperti itu," pungkas Tamara Tyasmara.
Advertisement