Band Cokelat Ungkap Pengalaman Unik Manggung di Beijing, Lagu Bendera Dicurigai Propaganda

Ada banyak cerita yang sudah dilalui Grup Band Kotak, selama menapaki jejaknya di industri musik. Salah satunya pengalaman unik dan tak terlupakan ketika diundang untuk tampil oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 17 Agu 2024, 19:52 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 12:20 WIB
Cokelat Band
Cokelat Band

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cerita yang sudah dilalui Cokelat Band, selama menapaki jejaknya di industri musik. Salah satunya pengalaman unik dan tak terlupakan ketika diundang untuk tampil oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing.

Sebab sebelum tampil, Cokelat harus mengirimkan semua lirik lagu yang akan dibawakan di dalam bahasa Beijing. Terutama lagu "Bendera" yang diduga otoritas sana bermuatan propaganda.

"Mereka tuh seketat itu. Kalau lagu lain nggak masalah, tapi begitu lagu Bendera, pemerintah di sana curiga kalau ada propaganda segala macem," ungkap Kikan, vokalis Band Cokelat, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Meski begitu, Kikan bersyukur lagu "Bendera" akhirnya diterima. "Itu sempat ribet, alhamdulillah diloloskan," Kikan membeberkan.

 

Pengamanan Super Ketat

Cokelat kembali dengan Kikan dan formasi lengkap, penikmat musik sambut bahagia. (Instagram @cokelat_band)
Cokelat kembali dengan Kikan dan formasi lengkap, penikmat musik sambut bahagia. (Instagram @cokelat_band)

Nyatanya tak sampai di situ. Saat tampil, Cokelat dikejutkan dengan pengamanan yang super ketat di sekitar venue mereka manggung. Usut punya usut, kata Kikan, rupanya mereka ingin memastikan Cokelat tidak sedang berorasi.

"Polisi Beijing banyak banget, ternyata mereka lagi make sure kalau kita tuh lagi nggak kayak orasi,” ungkapnya.

 

Kenangan Tak Terlupakan

Meski harus melewati proses cukup rumit, pengalaman ini menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi personel Band Cokelat. Semua kerumitan yang dihadapi terbayar lunas melihat besarnya antusias para penonton.

Terlebih para sepuh Indonesia yang tinggal di Beijing sejak tragedi 1965, berhasil membakar semangat Cokelat dalam menyuguhkan aksinya.

 

Obati Kerinduan Para Sepuh

Kikan hanya berharap, lagi "Bendera" dapat mengobati kerinduan para sepuh itu untuk pulang ke Indonesia. “Mereka cerita pengin balik ke Indonesia tapi nggak berani, itu gue tersentuh sama kejadian itu,” jelas Kikan.

Momen tersebut menjadi sangat berarti bagi Kikan dan anggota band Cokelat, karena dapat merasakan dampak emosional dari penampilan mereka terhadap komunitas Indonesia di Beijing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya