Alia Bhatt Marah Besar Dengar Kasus Pemerkosaan Dokter hingga Tewas di India, Sebut Ada yang Salah di Masyarakat

Kasus pemerkosaan brutal seorang dokter menuai kemarahan di India. Alia Bhatt termasuk salah satunya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 19 Agu 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 11:30 WIB
Alia Bhatt. (Instagram/ aliaabhatt)
Kasus pemerkosaan brutal seorang dokter menuai kemarahan di India. Alia Bhatt termasuk salah satunya. (Instagram/ aliaabhatt)

Liputan6.com, Jakarta Berita memilukan tentang pemerkosaan sadis seorang dokter hingga meninggal dunia, kini mengguncang India. Banyak orang menyuarakan kemarahan, termasuk aktris Alia Bhat.

Bintang Heart of Stone ini mencurahkan isi hatinya dalam unggahan Instagram pada 14 Agustus 2024. Telegraph India mewartakan, bahwa ia salah satu bintang Bollywood yang paling awal bersuara mengekai tragedi memilukan ini.

“Lagi-lagi pemerkosaan brutal. Satu hari lagi yang menyadarkan bahwa para wanita tak aman, di mana pun,” tulis Alia Bhatt dalam unggahan berlatar hitam.

Ia meneruskan, “Ada lagi kenyataan mengerikan yang mengingatkan kita bahwa sudah lebih dari satu dekade berlalu setelah tragedi Nirbhaya, tapi tetap belum ada yang berubah.”

Tragedi Nirbhaya sendiri terjadi pada 2012, tentang seorang fisioterapis magang bernama Jyoti Singh yang disiksa dan diperkosa di atas bus yang ditumpanginya, hingga pada akhirnya ia meninggal dunia.

Alia Bhatt kemudian mengutip sebuah data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional, bahwa 30 persen dokter dan 80 persen suster di India adalah wanita. “Dalam lingkungan di mana berkembang kekerasan terhadap tenaga medis, para wanita lebih rentan,” tulisnya.

Alia Bhatt juga menyebut dari data yang sama, bahwa sejak 2022 ada kenaikan 4 persen kejahatan terhadap perempuan—dan lebih dari 20 persennya terkait dengan kekerasan dan pemerkosaan.

“Hampir 90 pemerkosaan dilaporkan dalam satu hari di India pada 2022,” tulisnya lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berpengaruh pada Wanita

Alia Bhatt. (Instagram/ aliaabhatt)
Alia Bhatt. (Instagram/ aliaabhatt)

Kejadian seperti ini, sangat berpengaruh pada Alia Bhatt.

Bagaimana perasaan kami para wanita (atas hal ini)? Bagaimana kami harus pergi kerja atau menjalani keseharian kami dengan insiden ini yang berputar di kepala kami,” tulis wanita 31 tahun tersebut.


Fokus pada 3 Hal

Protes atas kasus pemerkosaan dokter magang di Kolkata, 14 Agustus 2024. (AP Photo/Bikas Das)
Protes atas kasus pemerkosaan dokter magang di Kolkata, 14 Agustus 2024. (AP Photo/Bikas Das)

Alia Bhatt merasa, meski wanita menghadapi beragam kejahatan, tapi belum ada perubahan yang terasa. Untuk mencegah hal serupa berulang, Alia Bhatt memohon penguasa melakukan perubahan nyata.

FOKUS pada keamanan perempuan. FOKUS dalam menciptakan teman aman, dan meningkatkan proteksi di berbagai aspek,” kata dia.

Tak sampai di sini, ia menegaskan harus dicari alasan mendasar mengapa insiden seperti ini bisa terjadi. “FOKUS pada ‘mengapa.’ Sudah jelas, ada hal yang secara fundamental salah dengan masyarakat kita saat ini sedang berjalan,” Alia Bhatt menggarisbawahi.


Memicu Demo Besar-besaran

Diberitakan sebelumnya oleh kanal Global Liputan6.com, jenazah seorang dokter magang berusia 31 tahun ditemukan di sebuah aula seminar pada hari Jumat (9/8/2024), dilansir dari NBC.

Polisi mengatakan jenazah dokter magang itu menunjukkan tanda-tanda pelecehan seksual serta beberapa luka dan bahwa satu tersangka telah ditangkap. Mengutip Al Jazeera, media lokal melaporkan tersangka yang ditangkap adalah Sanjoy Roy, seorang relawan sipil yang sering mengunjungi rumah sakit.

Kejadian ini membuat para dokter turun ke jalan di seluruh India untuk menuntut perubahan besar-besaran terhadap perlindungan pekerja layanan kesehatan.

Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual
Infografis Daftar Penyedia Layanan Konsultasi Korban Kekerasan Seksual. (Trisyani/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya