6 Tokoh Penting Film Sumala Dibintangi Luna Maya dan Darius Sinathrya, Anak Setan Pemelihara Dendam

Liputan6.com, Jakarta Julukan Ratu Film Horor Masa Kini rasanya tepat ditujukan untuk Luna Maya. Kali ini, ia kembali dalam film Sumala karya sineas Rizal Mantovani di bawah naungan rumah produksi Hitmaker Studios.

Dalam Sumala, Luna Maya memerankan Soelastri, istri priayi Soedjiman yang diperankan Darius Sinathrya. Sumala diangkat dari kisah nyata sekaligus urban legend dari Semarang, Jawa Tengah.

Kisah Sumala sempat jadi omongan netizen di Twitter alias X. Sumala yang akan tayang serentak di bioskop Tanah Air mulai 26 September 2024 digadang-gadang jadi kandidat box office berikutnya.

Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkai 6 tokoh penting film Sumala. Tenang, ini bukan spoiler. Semoga bisa jadi bekal Anda untuk melenggang ke bioskop terdekat.

Nyonya rumah cantik yang menjadi istri priayi ini belakangan rajin ke pasar untuk mencari obat herbal alias jamu penguat rahim. Bertahun-tahun berumah tangga, Soelastri belum beroleh momongan.

Di sisi lain sang suami mendamba anak untuk dididik mengelola tanah warisan keluarga Hastungkoro yang kaya raya. Suatu hari, Soelastri mendengar omongan karyawan soal kiprah dukun yang kerap membantu klien mendapat keturunan.

Soedjiman adalah suami Soelastri. Tampan, berwibawa, dan kaya raya hasil dari kerja keras. Ia menghadapi rongrongan paman yang mata duitan dan memperkaya diri lewat jual beli lahan dengan pihak ketiga.

Soedjiman menuntut Soelastri segera punya anak. Jika tahun berikutnya belum dapat anak, ia mengancam akan nikah lagi. Soedjiman punya masa lalu kelam karena pernah cacat kaki hingga dididik secara keras oleh orang tuanya.

Tukinah adalah dukun ilmu hitam yang tinggal di desa seberang. Setelah mendengar bisik-bisik karyawan, Soelastri nekat menemui Tukinah. Ia menjadi perantara Soelastri dengan iblis.

Tukinah melakukan ritual dan memberi Soelastri minum darah. Setelahnya, ia menjanjikan bahwa Soelastri akan hamil anak kembar dua bulan lagi. Anak yang satu keturunan manusia, lainnya keturunan iblis.

Mendengar Soelastri akhirnya berbadan dua, Soedjiman bungah bukan kepalang. Ia mengumumkan kabar bahagia ini kepada penduduk desa hingga menggelar siraman di muka umum.

Soedjiman dan istri mencari nama untuk janin kembar perempuan itu. Mereka sepakat menamainya Kumala dan Sumala. Kelahiran bayi kembar ini awal bencana dalam rumah tangga Soedjiman.

Kumala tumbuh menjadi anak berkebutuhan khusus. Sudah berusia tiga tahun, namun ia tak bisa berjalan dan telat bicara. Dianggap aib, Soedjiman sampai menjaga jarak terhadap anak sendiri.

Kesepian dan haus kasih sayang orang tua, kehadiran Mbok Sum mengobati luka hatinya. Saat dihukum ikat, cambuk, hingga pasung, Mbok Sum setia menemani hingga membawakan bekal makanan.

Pria gondrong ini tangan kanan Soedjiman. Namanya juga tangan kanan, apapun perintah Soedjiman selalu dituruti termasuk menghukum Kumala yang dinilai makin hari makin liar.

Sukir turut membela Soedjiman ketika warga desa menggeropyok kediaman tuan rumah. Sukir juga patuh saat diminta menghukum Kumala dengan menjebloskannya ke gudang.