Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, proses perekrutan tidak lagi sekadar mengirim CV dan menunggu panggilan wawancara. Untuk posisi strategis, banyak perusahaan kini bekerja sama dengan headhunter.
Headhunter merupakan profesional perekrutan yang bertugas mencari kandidat terbaik sesuai kebutuhan spesifik perusahaan.
Salah satu metode yang digunakan dalam proses perekrutan ini adalah investigative interview, yaitu wawancara yang dirancang untuk menggali lebih dalam mengenai latar belakang, keahlian, serta kecocokan kandidat dengan posisi dan budaya perusahaan.
Advertisement
Berikut lima tahapan penting dalam proses tersebut.
Â
1. Persiapan
Sebelum melakukan wawancara, headhunter menjalankan beberapa langkah awal yang mencakup:
Penggalian informasi: Memahami budaya perusahaan klien dan tanggung jawab posisi yang ditawarkan.
Penentuan kualifikasi: Menetapkan persyaratan pendidikan, pengalaman kerja, serta keterampilan teknis dan nonteknis yang dibutuhkan.
Penelitian kandidat: Meninjau CV, profil LinkedIn, referensi profesional, hingga jejak digital kandidat untuk memastikan kelayakan mereka dalam proses wawancara.
Â
Advertisement
2. Pelaksanaan Wawancara
Setelah proses penyaringan awal, wawancara dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Pembukaan wawancara: Menciptakan suasana nyaman, menjelaskan tujuan dan proses wawancara, serta menegaskan kerahasiaan informasi.
Penyampaian pertanyaan terstruktur: Meliputi latar belakang, kompetensi, serta pertanyaan situasional dan teknis dengan metode STAR (Situation, Task, Action, Result).
Evaluasi teknis: Tes, studi kasus, atau simulasi kerja untuk mengukur keahlian kandidat.
Teknik probing: Menggali informasi lebih mendalam dari jawaban kandidat serta mengevaluasi soft skills seperti komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim.
Â
3. Penutupan Wawancara
Setelah seluruh informasi diperoleh, wawancara ditutup dengan:
Merangkum poin-poin utama yang telah dibahas.
Memfasilitasi kandidat untuk mengajukan pertanyaan terkait posisi dan perusahaan.
Menjelaskan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan wawancara tambahan atau tes lebih lanjut, serta estimasi waktu pemberitahuan hasil seleksi.
Â
Advertisement
4. Pascawawancara
Setelah wawancara selesai, headhunter melakukan evaluasi kandidat dengan tahapan berikut:
Dokumentasi hasil wawancara: Mencatat jawaban, pengalaman, keterampilan, serta kesan terhadap perilaku kandidat.
Verifikasi informasi: Melalui referensi profesional, pengecekan identitas, pendidikan, pengalaman kerja, sertifikasi, hingga rekam jejak digital.
Laporan evaluasi: Merangkum kelebihan dan kelemahan kandidat serta kesesuaian mereka dengan posisi dan budaya perusahaan klien.
Â
5. Rekomendasi
Tahap terakhir adalah penyampaian laporan evaluasi kepada klien. Laporan ini mencakup kelebihan dan kekurangan kandidat serta analisis kesesuaian mereka dengan kebutuhan perusahaan. Headhunter juga berperan dalam membantu klien mengambil keputusan akhir, apakah kandidat diterima, dipertimbangkan untuk posisi lain, atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan pendekatan yang lebih mendalam, headhunter memiliki keunggulan dibandingkan perekrut internal perusahaan. Mereka tidak hanya memiliki jaringan luas, tetapi juga akses ke talenta berkualitas yang mungkin tidak tersedia di pasar kerja terbuka. Oleh karena itu, metode investigative interview menjadi alat penting dalam menemukan kandidat yang tepat untuk posisi strategis dalam perusahaan.
Â
Advertisement
Jasa Headhunter di Indonesia
Sebagai informasi, di Indonesia terdapat jasa headhunter dari RecruitFirst Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan headhunter di bawah naungan HRnetGroup Limited---perusahaan terkemuka di industri perekrutan dan SDM, RecruitFirst Indonesia memiliki pengalaman dan jaringan yang luas di berbagai industri.
Hal tersebut memungkinkan RecruitFirst Indonesia untuk menjangkau kandidat dengan kualifikasi, pengalaman, dan potensi kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan.