Liputan6.com, Jakarta The Trauma Code: Heroes on Call yang diangkat dari web novel Trauma Center: Golden Hour, mendapat perhatian luas dari para penonton. Diberitakan bahwa serial medis ini masuk jajaran 5 besar Netflix Global setelah dirilis pada 24 Januari 2025.
Dengan kesuksesan besar di musim pertama, kini para penggemar makin menantikan kelanjutan ceritanya. Dalam sebuah wawancara, Dr. Lee Nakjun sang penulis web novelnya memberi sedikit bocoran mengenai rencana besar untuk drama tersebut.
Baca Juga
Lee mengungkapkan bahwa jika musim pertama meraih kesuksesan, kemungkinan besar akan ada musim kedua. "Akan ada Season 2. Karena Season 1 tidak mencakup seluruh cerita, orang-orang pasti akan penasaran," ujar Lee saat berbincang di kanal YouTube Dr. Oh.
Advertisement
Selain itu, Lee menyebutkan bahwa sebenarnya musim kedua dan ketiga sudah direncanakan sejak awal. Jika rencana itu terealisasi, maka pengembangan cerita drama ini telah dirancang dengan cermat dan tidak hanya mengandalkan popularitas musim pertama.
"Tapi sebenarnya, kami sudah merencanakan drama ini dengan memperhitungkan Season 2 dan 3," tambahnya.
Antusiasme Netizen
Para penggemar berharap agar rencana ini terwujud. “Yo people watch this! this is the statement we're waiting for,” kata salah satu netizen. “Woah berseason.. makin nambah aja nih waiting list seasonnya juji,” kata warganet lain.
“I need everyone to watch this show immediately. We cannot give Netflix any excuse to cancel another great show,” tambah netizen lain.
Advertisement
Pendekatan The Trauma Code
Diberitakan sebelumnya, sutradara Lee Do Yoon menegaskan bahwa drama ini memiliki pendekatan berbeda dari drama medis pada umumnya. Serial ini menampilkan aksi intens dengan latar dunia medis.
“Kami menggunakan istilah ‘drama medis,’ tapi mungkin perbedaannya adalah ini sebenarnya bukan hanya tentang dunia medis. Rasanya lebih seperti kisah kepahlawanan,” Lee Do Yoon menjelaskan.
Baek Kang Hyuk
Ju Ji Hoon juga berbicara tentang karakter Kang Hyuk yang diperankan. “Dia seseorang yang percaya bahwa kehidupan manusia lebih penting dari apa pun,” tuturnya.
“Sebagai dokter, ia memprioritaskan keselamatan pasien di atas segalanya, sehingga dia bekerja dengan cepat dan efisien. Karena itu, beberapa orang mungkin menganggapnya blak-blakan atau terlalu kasar,” Ju Ji Hoon mengulas.
Advertisement