Kesan Marcell Siahaan Bintangi Musikal Sinematik City of Love: Skrip Oke, Visual Bagus dan Kostum Wow

Liputan6.com, Jakarta Musikal sinematik City of Love karya sineas Hanung Bramantyo diperkuat barisan bintang papan atas, salah satunya Marcell Siahaan. Pelantun “Semusim” dan “Firasat” memerankan Badai. Aktingnya diadu dengan Yanti Airlangga hingga Devano Danendra.

Ini bukan kali pertama Marcell Siahaan memerankan Badai. Sebelumnya, ia membintangi drama musikal Badai Kasih. Kini, kisah Badai dan Kasih berlanjut ke generasi berikutnya dengan konsep musikal sinematik yang lebih matang.

“Saya selalu mencatat, melakukan observasi sendiri, terutama mengenai bagaimana mendapat karakter Badai yang tepat untuk keseluruhan musikal ini. Walau saya sudah tahu bahwa, ia seorang anak aristokrat dengan detail begini, bla-bla-bla,” kata Marcell Siahaan.

Musikal sinematik City of Love digelar di Jakarta International Convention Center dari 14 hingga 16 Februari 2025. Pertunjukan pertama yang digelar semalam disambut hangat publik. Berkali tepuk tangan bergemuruh menyertai sejumlah adegan ikonis.

Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta , Marcell Siahaan membocorkan salah satu tembang yang muncul di panggung musikal sinematik City of Love ternyata lagunya sendiri.

“(Lagu) ‘Jiwa Yang Hilang’ karena situasinya cocok. Ini dulu di episode Badai Kasih yang pertama, menjadi adegan ikonis. Bedanya dulu, lagu ini mengiringi adegan Badai dan ayahnya. Sekarang, Badai dengan anaknya, lintas generasi,” ujarnya.

Fans Marcell Siahaan tentu tahu “Jiwa Yang Hilang” diambil dari album Denganmu, rilisan Warner Music Indonesia pada 2005. Ada sejumlah hit lain, lintas dekade, yang dilantun para bintang City of Love. Marcell Siahaan pun berbagi kesan soal musikal sinematik ini.

“Jangan ragu (menonton) karena experience-nya berbeda. Pertama, sinematik pastinya sudah biasa apalagi kalau kalian menggemari karya-karya Mas Hanung, pasti tahu dia kalau bikin kayak apa,” Marcell Siahaan membeberkan.

“Tapi, ketika itu dipadukan dengan sesuatu yang real-time di depan mata, dengan orkestrasi, bena-benar seperti konser. Dengan skrip bagus, visual bagus, detail kostum yang wow, properti di atas panggung, itu akan jadi pengalaman berbeda,” akunya.

Ada deret nama besar di balik City of Love yang digagas Warisan Budaya Indonesia (WBI Foundation) yakni Hanung Bramantyo, Agus Noor, penulis naskah Titien Wattimena, dan Tohpati sebagai music director. Yanti Airlangga menjabat Produser Eksekutif sekaligus pemain. 

“Enaknya, mereka sangat terbuka dengan input dan diskusi. Sebagai aktor juga harus ada niat dan ikhtiar, saya mungkin akan melakukan improvisasi tapi tidak boleh menganggu jalannya cerita atau skrip,” Marcell Siahaan mengakhiri.

Sebagai informasi tambahan, Sabtu (15/2/2025), pertunjukan City of Love di Jakarta International Convention Center digelar dua kali, jam 14 dan jam 20. Minggu (16/2/2025), hanya ada satu pertunjukan yakni jam 14.