Rani Permata Komentari Kisruh Makam Uje

Rani Permata menaruh perhatian serius terhadap kisruh rencana pemugaran makam Uje.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 27 Sep 2013, 19:50 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2013, 19:50 WIB
rani-permata-130627b.jpg
Kisruh soal pembongkaran makam Ustad Jefri Al Buchori alias Uje mendapat perhatian serius dari Rani Permata. Tak mau mendukung siapa-siapa, Rani berharap kisruh soal pembongkaran makam Dai Gaul itu bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, soal pembongkaran makam Uje saat ini menjadi perdebatan antara Ppik Dian Irawati sebagai pihak istri dengan Umi Tatu di pihak keluarga. Pipik ingin makam Uje berdiri sederhana, seperti makam-makam yang ada di sekitarnya. Menurut Pipik hal itu merupakan permintaan Uje sendiri.

Sementara itu, pihak keluarga yang diwakili Umi Tatu menilai makam Uje sangat pantas untuk dibuat megah. Alasannya karena Uje merupakan dai besar. Selain itu, kelurga juga mengaku tak tega dengan para jamaah yang ingin berziarah ke makam Uje karena kepanasan atau kehujanan.

"Kalau menurut pendapat saya pribadi, seharusnya makamnya disamakan saja dengan makam-makam yang lain. Tapi kalau posisi makamnya itu tanah pribadi, ya nggak masalah. Tapi kalau berada di tanah umum, melanggar peraturan daerah, ya mungkin seperti itu saja," ujar Rani Permata, saat dihubungi via telpon, Jumat (27/9/2013) malam.

Namun apa pun keputusan nantinya tentang makam itu, Rani Permata hanya berharap keputusan itu menjadi keputusan terbaik bagi keduabelah pihak. Istri Diky Chandra itu menyayangkan dengan perselisihan antara menantu dan mertua.

"Mungkin selama diselesaikan secara kekeluargaan, itu lebih baik. Menurut saya tidak baik ada ketersingungan antara menantu dan mertua. Nggak enak dilihat sama umat, dilihat sama orang lain," tutur Rani.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya